Seremonia.id – Bisnis florist adalah salah satu bisnis yang tak lekang oleh waktu. Meskipun bukan merupakan kebutuhan pokok, usaha jual beli produk bunga bisa menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan. Bisnis florist dapat dilakukan oleh siapa saja dengan modal yang tidak terlalu besar, dan bahan baku untuk bisnis ini pun mudah didapatkan. Gressia Sevani Putri, mahasiswa Prodi Sistem Informasi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, rupanya cukup jeli menangkap peluang ini.
Berawal dari hobi dan keterlibatannya di tim dekorasi Gereja Paroki Yesus Gembala Baik Kota Palangkaraya, Gressia lantas memulai usaha penyediaan bunga potong “Flower House Palangkaraya”pada bulan Agustus 2021. Gressia yang bertekad mengembangkan usaha dan memaksimalkan potensi yang ada, lantas mengajak teman-temannya yakni Pascalia Girsang, Dea Trikartika Indra, dan Henrikus Karel Dwiputra untuk bergabung bersamanya.
Kemudian tim ini menyusun proposal berjudul “Wirausaha Florist Dan Bunga Potong Flower House Palangkaraya” dan berhasil mendapatkan hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
P2MW merupakan program pengembangan usaha bagi mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melakukan pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha. Dimana program ini bertujuan untuk mendorong dan mencetak mahasiswa untuk menjalankan dan mengembangkan wirausaha serta meningkatkan program kewirausahaan di perguruan tinggi.
Gressia mengaku awalnya usaha ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi tim dekorasi pernikahan di Gereja Paroki Yesus Gembala Baik Palangkaraya. Namun dalam perkembangannya semakin banyak pesanan bunga yang masuk dari luar gereja, bahkan tak jarang berasal dari luar Kota Palangkaraya. Jenis pesanan juga meluas, bukan hanya sebagai aksesoris pernikahan.
“Bisnis florist ini bisa menjadi bisnis yang menguntungkan bagi mahasiswa karena selain pengelolaannya mudah, bisnis ini bisa dikerjakan paruh waktu dan pasarnya pun juga terbuka luas. Seperti banyaknya kantor dinas yang membutuhkan bunga meja dalam setiap rapat, banyaknya pembeli dari desa yang membeli bunga potong untuk pernikahan di desa, dan sebagainya. Dengan dana didapatkan dari program Kemendikbud Ristek ini, kami berencana untuk mengembangkan usaha dengan menciptakan produk baru dan memperbaharui toko,” pungkas Gressia.