PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan menggelar deal roadshow penerbitan obligasi global pada Mei 2018. Hal ini menyusul telah diraihnya persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk penerbitan global bond maksimal US$ 750 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, perseroan mulai memfokuskan persiapa penerbitan obligasi global (global bond) ini. Meski sudah meraih izin pemegag saham untuk penerbitan maksimal US$ 750 juta, perseroan harus terlebih dahulu mengkaji kondisi pasar dan harga yang sesuai untuk dilepaskan.
“Garuda Indonesia akan memulai deal roadshow global bond pada Mei mendatang. Namun, kami belum menetakan nilai emisinya sampai melihat kesiapan investor di pasar dan aspekpricing ke depan. Perseroan juga berlum berniat untuk menerbitkan obligasi dalam negeri dalam waktu dekat,” ujar Pahala di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono mengungkapkan, Garuda Indonesia sudah menunjuk underwriter untuk rencana penerbitan obligasi global. “Kami menunjuk Standard Chartered, ANZ, Deutsche Bank, dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited,” papar Helmi.
Perseroan berencana menggunakan sebagian dana untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang. Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2013 Garuda Indonesia yang senilai Rp 2 triliun akan jatuh tempo pada 5 Juli 2018. Obligasi tersebut dilepas dengan tingkat kupon 9,25%