Krakatau Steel Siap Dukung Mandat Pembangunan 300 Ribu Jembatan

doc. Krakatau Steel Tbk 

Jakarta, 9 Desember 2025 – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto mengerahkan seluruh mahasiswa teknik sipil yang memiliki kemampuan untuk membangun 300 ribu jembatan di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu disampaikannya pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 pada Jumat (28/11) di Jakarta.

Mandat tersebut dilayangkan Presiden RI setelah menerima banyak laporan dari masyarakat terkait kondisi infrastruktur pendidikan yang sangat memprihatinkan. Sebagai respons cepat, Presiden Prabowo mengumumkan pembentukan Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan yang akan memfokuskan pembangunan hingga 300 ribu jembatan di berbagai wilayah Indonesia. Presiden menegaskan bahwa negara mampu dan negara harus hadir, karena pembangunan jembatan bukan pilihan melainkan kewajiban moral terhadap warga negara.

Momentum tersebut tak luput dari analisis pengamat industri baja dan pertambangan, Widodo Setiadharmaji, pada kanal resminya Steel & Mining Insights. Disebutkan olehnya bahwa arahan ini menciptakan mandat baru bagi kementerian teknis, pemerintah daerah, industri konstruksi, dan industri baja nasional. Menurutnya, skala tiga ratus ribu jembatan bukan sekadar proyek besar, tetapi proyek generasi yang akan menentukan wajah Indonesia satu hingga dua dekade ke depan. 

“Baja menjadi pilihan utama dalam pembangunan jembatan karena memberikan kombinasi yang tidak tertandingi oleh material lain,” tulis Widodo pada kanal resminya.

Lebih lanjut Widodo menjelaskan mengenai keunggulan jembatan baja. Kekuatan tarik yang tinggi memungkinkan pembangunan bentang lebih panjang dengan jumlah penopang lebih sedikit, sehingga cocok untuk sungai besar dan daerah rawan longsor. Ketahanan terhadap korosi, terutama pada baja tahan karat atau baja pelapisan zinc-aluminium, membuat jembatan mampu bertahan puluhan tahun tanpa perawatan besar. Modularitas fabrikasi menjadikan baja ideal untuk daerah terpencil, komponen dapat diproduksi di pabrik dan dirakit di lokasi dengan waktu instalasi yang singkat.

Garda Terdepan Mengawal Keadilan Sosial 

Sebagai perusahaan baja nasional terintegrasi, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk / Krakatau Steel Group (IDX: KRAS) menyambut dengan penuh tanggung jawab terhadap mandat Presiden RI tersebut. Pembangunan 300 ribu jembatan menjadi panggilan moral sekaligus peluang untuk menunjukkan bahwa industri baja Indonesia mampu menjadi fondasi nyata bagi pemerataan pembangunan dan keadilan sosial.

Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, menyampaikan bahwa Krakatau Steel tidak hanya memproduksi baja, tetapi membangun harapan. Dikatakannya, ketika satu jembatan baja berdiri, satu komunitas mendapatkan kesempatan baru. Hal ini menegaskan bahwa pembangunan jembatan bukan hanya soal manifestasi struktur fisik, tetapi juga tentang masa depan dan kesejahteraan masyarakat terpencil.

“Krakatau Steel siap menjadi pilar utama pelaksanaan program jembatan nasional dengan komitmen, teknologi, dan semangat melayani rakyat,” ujar Akbar Djohan yang juga menjabat sebagai Chairman Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) dan Chairman Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA).

Bukti Kemampuan dan Komitmen 

Krakatau Steel dan Grup telah menunjukkan bahwa perannya bukan sekadar produsen baja, tetapi juga sebgai pelaksana pembangunan infrastruktur nyata di lapangan melalui sejumlah proyek jembatan yang telah dan sedang dilaksanakan. 

Jembatan Teksas (Teknik-Sastra) sepanjang 80 meter di Universitas Indonesia yang diresmikan pada tahun 2007 merupakan jembatan berbasis baja Krakatau Steel yang menunjukkan bahwa struktur baja dapat dirancang, difabrikasi, dan dibangun sesuai standar tinggi, tahan terhadap lingkungan tropis, serta memiliki daya tahan jangka panjang. Portofolio ini menjadi bukti bahwa Krakatau Steel mampu menyediakan solusi teknis dan struktural yang kokoh, andal, dan sesuai untuk jembatan permanen maupun jembatan penyeberangan di pelosok tanah air.

Adapun pembangunan jembatan yang saat ini tengah dalam tahap pengerjaan, yaitu jembatan Cimandiri dan jembatan Citorek yang terletak di Kabupaten Lebak, Banten. Pembangunan kedua jembatan ini merupakan atas dasar evaluasi urgensi dari banyak titik usulan. Pembangunan kedua jembatan ini dirancang untuk memperlancar akses warga pedesaan, mendukung mobilitas, serta memperkuat konektivitas ekonomi dan sosial di kawasan terpencil. Kedua jembatan ini ditargetkan rampung pada pekan kedua Desember 2025, sekaligus menjadi sebuah bukti komitmen untuk menjamin keamanan dan kelancaran akses masyarakat.

Jembatan Penghubung Masa Depan 

Pembangunan 300.000 jembatan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bukan hanya program fisik, namun sebuah kebijakan afirmatif untuk menghapus hambatan-hambatan dasar yang selama ini membatasi masyarakat dalam mengakses layanan publik. Pembangunan berskala nasional ini merupakan wujud nyata realisasi Asta Cita, di mana infrastruktur dapat menjadi simbol pemerataan, penguatan ekonomi rakyat, dan investasi jangka panjang pada sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

Krakatau Steel memposisikan diri sebagai garda terdepan dari upaya nasional ini dengan menyediakan baja dan teknologi, mendorong kemandirian industri, serta memberi kontribusi nyata pada pemerataan dan keadilan sosial. Dengan demikian, industri baja nasional dan pembangunan infrastruktur rakyat dapat berjalan beriringan, bukan sebagai dua agenda terpisah, tetapi sebagai satu gerakan besar untuk membangun Indonesia yang merata, adil, dan sejahtera.

Related posts

Leave a Reply