RNI Garap Tol Laut dan Rumah Kita Pertama di Pulau Sangihe Kabupaten Pulau Tahuna

Jakarta, 9 November 2017 – Tol Laut merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok dan menggerakan roda perekonomian secara efisien dan merata.

Sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan sarana dan prasarana transportasi serta bahan komoditas yang diangkut antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) melalui anak perusahaannya yaitu PT Rajawali Nusindo dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Pelni (Persero) membentuk satu konsorsium dengan menggunakan metode mendekatkan gudang ke masyarakat.

Untuk tujuan Indonesia bagian timur, untuk pertama kalinya RNI mengangkut kebutuhan pokok dan kebutuhan penting lainnya dengan tujuan Sangihe – Kepulauan Lirung – Morotai dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada hari Rabu 8 November 2017. Hal ini dilakukan untuk mendukung program.pemerintah dalam menurunkan disparitas harga di pulau – pulau terpencil di Indonesia Timur.

Direktur Utama RNI, Didik Prasetyo mengatakan bahwa kedatangan dirinya di Surabaya guna meninjau langsung proses tol laut ini. Baru kali ini kita melakukannya karena baru selesai membangun Rumah Kita di Sangihe.

Komoditas yang diangkut kapal ini total nilainya Rp1,1 miliar dengan rincian barangnya teridri dari beras 22 ton, gula bulk 20 ton, minyak goreng 46 ton, tepung terigu 20 ton, dan semen 100 ton yang bekerja sama dengan PT Semen Tonasa.

Didik berharap dengan pengiriman ini disparitas harga antara pulau jawa dan pulau terluar tidak terlalu tinggi. Termasuk juga menjaga stok barang ketika masuk musim barat. Ditambahkan bahwa Program Tol Laut dan Rumah Kita merupakan inisiasi Pemerintahan Jokowi-JK untuk meningkatkan dan mempermudah distribusi barang dan jasa ke seluruh daerah terpencil.

Rumah Kita merupakan tempat penampungan barang-barang dari Indonesia barat seperti sembako, bahan bangunan dan lainnya untuk dijual dan didistribusiksan ke daerah. Sebaliknya, lanjut Didik, Rumah Kita juga menjadi tempat penampungan komoditas hasil pertanian, dari Indonesia timur untuk dijual ke daerah lain di Indonesia, khususnya Jawa.

“Dengan konsep Rumah Kita, pedagang dan masyarakat di daerah bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dan lainnya dengan harga lebih murah dan cepat. Sebaliknya bisa mengirimkan produksi dari daerah terutama hasil pertanian dan perikanan untuk dijual dengan cepat dan biaya murah,” jelas Didik

Pemerintah membangun Rumah Kita di berbagai lokasi. Selanjutnya, menugaskan BUMN terkait untuk membangun dan memfasilitasi Rumah Kita menjadi agen dan distributor ke masyarakat di daerah,” ujar Didik

Kerjasama pertama kali pelayaran ke arah timur antara PELNI dengan RNI ini ditegaskan juga oleh perwakilan PELNI, Antonius Lumban Gaol selaku Manager Layanan Tol Laut & Ternak. “Kapal Logistik Nusantara Dua dengan kapasitas 140 teus kontainer ini akan melayani tol laut RNI yang pertama ke arah timur. Nantinya akan mampir di Makassar untuk mengambil semen juga” kata Antonius. Selanjutnya, diharapkan juga akan meningkat untuk muatannya.

Sekilas PT RNI (Persero)

RNI bergerak diempat bidang usaha, yaitu agroindustri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan dan distribusi serta properti. Saat ini RNI sebagai perusahaan induk memiliki 13 anak perusahaan. Dalam bidang agroindustri, RNI memiliki dan mengelola 10 pabrik gula yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur, perkebunan sawit dan perkebunan teh, serta beberapa pabrik pengolahan produk hulu dan samping berbasis tebu. Di bidang perdagangan dan distribusi, RNI memiliki anak perusahaan dengan cabang-cabang yang terdapat di kota besar seluruh Indonesia. Di bidang farmasi dan alat kesehatan meliputi pabrik obat, pabrik alat suntik dan kondom.

Related posts

Leave a Reply