Kementerian PU Pasok Instalasi Air Bersih dan Sanitasi Layak bagi Pengungsi Bencana di Aceh

Jakarta, 11 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mengintensifkan penanganan darurat pascabencana di Provinsi Aceh. Fokus utama diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar, khususnya penyediaan air bersih dan sanitasi layak di titik-titik pengungsian, antara lain di Kabupaten Gayo Lues, yang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa jajarannya bergerak cepat tanpa jeda untuk memastikan layanan dasar bagi warga terdampak tetap terpenuhi.

Read More

“Seluruh Balai Teknis Kementerian PU terus bergerak cepat membantu masyarakat. Penanganan darurat pada tanggul, sungai, dan akses vital harus dipastikan berjalan tanpa menunggu. Kita akan terus memperkuat dukungan alat berat dan personel sampai kondisi kembali pulih,” ujar Menteri Dody.

doc. Biro Komunikasi Kementerian Pekerjaan Umum 

Di Kabupaten Gayo Lues, Kementerian PU telah menjangkau dua lokasi pengungsian utama. Di Posko BLK Gampong Sere, fasilitas tiga unit toilet portabel telah disiagakan untuk melayani 700 jiwa pengungsi dari Desa Agusan. Sementara itu, di Posko SDN 10 Gampong Blang Tenggulun, dua unit toilet portabel disediakan bagi 744 jiwa (222 kepala keluarga) pengungsi asal Gampong Balok.

Guna mempercepat pemulihan, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya memobilisasi bantuan tambahan dari berbagai wilayah kerjanya. Bantuan dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau yang terdiri dari 10 unit hidran umum (HU), 5 toilet portabel, 2 biofilter, dan 2 unit mobil tangki air (MTA) dilaporkan telah mendekati lokasi bencana di Gayo Lues.

Selain itu, Ditjen Cipta Karya mengirimkan bantuan lainnya melalui jalur darat dan laut. Bantuan ini berupa:

·         2 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mobile Setta

·         10 unit Mobil Tangki Air (MTA)

·         1 unit mobil sedot tinja

·         90 unit hidran umum (kapasitas 2.000 liter)

·         20 unit toilet portabel

·         8 tenda pengungsi dan 20 velbed.

“Semua ditanggung oleh Pemerintah Pusat. Sesuai komitmen Bapak Presiden, penanganan bencana harus berorientasi pada pemulihan kehidupan masyarakat. Arahnya jelas, build back better, membangun kembali dengan lebih baik,” tegas Menteri Dody.

doc. Biro Komunikasi Kementerian Pekerjaan Umum 

Tidak hanya di Gayo Lues, fasilitas air bersih dan sanitasi juga telah didistribusikan oleh Kementerian PU ke wilayah terdampak lainnya seperti Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Langsa, dan Aceh Timur. Penempatan sarana ini dilakukan berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala daerah dan BNPB setempat.

Meski menghadapi tantangan akses dan logistik, Kementerian PU telah mengerahkan 66 personel yang disebar ke empat wilayah kerja untuk mempercepat instalasi fasilitas di lokasi-lokasi pengungsian.

Menteri Dody memastikan evaluasi harian terus dilakukan.

“Kami menghadapi berbagai tantangan di lapangan, namun kami tidak berhenti. Setiap hari tim kami terus menjangkau lebih banyak titik pengungsian. Mohon doa dan dukungan semua pihak agar penanganan ini berjalan lancar,” ungkap Menteri Dody.

doc. Biro Komunikasi Kementerian Pekerjaan Umum 

Mengingat kendala akses menuju Banda Aceh, distribusi logistik sementara ini dipusatkan melalui Depo Medan untuk efisiensi. Kementerian PU juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya untuk memastikan layanan darurat tetap berjalan dan membantu masyarakat agar segera pulih dari bencana.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Related posts

Leave a Reply