Frisian Flag Indonesia Perkuat Program Farmer2Farmer dengan Memperluas Jangkauan dan Ilmu Manajemen Bisnis

Frisian Flag Indonesia berhasil menjangkau 1.000 peternak sapi perah Indonesia melalui program Farmer2Farmer, yang telah dijalankan sejak 2013. Keberhasilan ini mendorong Frisian Flag Indonesia untuk memperkuat program Farmer2Farmer dengan memperluas area jangkauan dan penambahan ilmu manajemen bisnis bagi para peternak.

Program Farmer2Farmer selalu mendapatkan tanggapan positif dari para peternak sapi perah, sejak pertama kali dijalankan di Pangalengan dan Lembang, Jawa Barat. Program yang bertujuan untuk mendorong peternak sapi perah lokal untuk menerapkan praktik peternakan sapi perah yang baik (GDFP) secara konsisten dan berkelanjutan, ini kemudian dijalankan di beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tahun ini, Frisian Flag Indonesia mulai memperluas jangkauannya hingga ke Tulung Agung dan Blitar. “Kami melihat potensi yang luar biasa di Jawa Timur, terutama di dua kabupaten ini, sehingga kami memutuskan untuk memulai inisiatif F2F di sana. Sama seperti peserta F2F lainnya, kami berharap peserta F2F baru dari Tulungagung dan Blitar juga dapat diuntungkan dari komitmen jangka panjang kami,” ujar Akhmad Sawaldi, DDP Manager and FDOV Project Frisian Flag Indonesia, saat menghadiri acara penutupan F2F di Pasuruan, Jawa Timur.

Dengan semakin luasnya jangkauan wilayah F2F, FFI berharap program ini bisa terus menghasilkan pertumbuhan bisnis yang positif bagi para pesertanya. Meski tidak mudah untuk mengubah pola pikir para peternak, yang telah terbiasa melakoni bisnis peternakan dengan cara tradisional menjadi lebih modern dan sesuai standar internasional. Hal tersebut diakui oleh salah satu peternak sapi perah asal Pasuruan, Jawa Timur, Yudi Purwanto. Yudi mengaku jika dirinya mendapat dorongan penuh dari pihak FFI dan peternak Belanda untuk memulai praktik peternakan sapi perah yang lebih baik. “Awalnya saya cukup enggan untuk mengubah kebiasaan saya sehari-hari dalam beternak. Tapi FFI dan peternak Belanda terus melatih saya dan mendorong saya untuk mulai menerapkan praktik peternakan sapi perah yang baik. Saya senang bisa berpartisipasi dalam program ini, semoga F2F dapat dilakukan di daerah lain di Indonesia agar peternak sapi perah lainnya juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka,” ungkap Yudi.

Tidak hanya memperluas jangkauan wilayah pelaksanaan program, komitmen FFI untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah lokal ditunjukkan dengan memperkuat pogram F2F dengan pengetahuan manajemen bisnis. Hal tersebut diumumkan pada acara seremoni penutupan program F2F 2017 di Lembang, Jawa Barat. Menurut Akhmad Sawaldi, pengetahuan mengenai pengelolaan bisnis dan administrasi dibutuhkan bagi para peternak agar mereka bisa mengembangkan usaha peternakan sapi perah secara berkelanjutan. “Kami percaya pada potensi peternak sapi perah lokal. Oleh karena itu mereka juga harus dibekali dengan pengetahuan mengenai bisnis dan adminitrasi, karena pengetahuan dan ketrampilan GDFP saja tidak lagi cukup bagi peternak sapi perah dalam mengembangkan peternakan mereka,” jelas Akhmad.

Keberhasilan para peserta program Farmer2Farmer dari tahun ke tahun menjadi buah dari apa yang selama ini Frisian Flag Indonesia lakukan guna meningkatkan kesejahteraan hidup para peternak sapi perah lokal. Hal ini semakin mendorong semangat FFI untuk terus memperkuat program F2F sehingga bisa menjangkau daerah lain di Indonesia. “Kami sangat senang dengan antusiasme peserta F2F, hal ini mendorong kami untuk terus berupaya menginspirasi dan mendukung peternak sapi perah untuk menerapkan praktik ini secara konsisten dan berkelanjutan. Karena kami percaya bahwa potensi pertumbuhan ekonomi di kalangan peternak sapi perah masih sangat tinggi,” tutup Andrew F. Saputro, Direktur Corporate Affairs Frisian Flag Indonesia.

Related posts

Leave a Reply