
Kudus, 19 Februari 2025 — Festival Dandangan Kudus kembali digelar tahun ini, berlangsung dari 19 hingga 28 Februari 2025. Festival tahunan ini merupakan tradisi masyarakat Kudus untuk menyambut bulan suci Ramadan. Di tahun 2025, Festival Dandangan Kudus diprediksi menjadi momen bersejarah dengan berbagai agenda budaya dan partisipasi masyarakat dalam pemecahan rekor nasional.
Festival Dandangan Kudus telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda sejak tahun 2021. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga momentum penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Selama festival berlangsung, kawasan sekitar acara dipadati pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku UMKM yang menjajakan aneka kuliner dan kerajinan khas daerah, memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Pembukaan dengan Seni dan Budaya Lokal
Festival akan dibuka pada 19 Februari 2025 dengan penampilan dari Sanggar Seni Ciptoningasri pada pukul 15.00 waktu setempat. Pertunjukan yang bertempat di Alun-Alun Kulon ini diharapkan memberikan nuansa budaya yang kental sekaligus menandai dimulainya serangkaian acara Dandangan. Penampilan seni tradisional menjadi daya tarik tersendiri, mencerminkan kekayaan budaya Kudus yang tetap lestari di tengah perkembangan zaman.
Tari Kretek dan Upaya Pemecahan Rekor MURI
Salah satu sorotan utama Festival Dandangan Kudus tahun ini adalah rencana pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada 22 Februari 2025 pukul 15.00 waktu setempat. Ribuan masyarakat Kudus akan berpartisipasi menari Tari Kretek secara massal. Tari Kretek sendiri adalah tarian tradisional yang merepresentasikan proses pembuatan rokok kretek, mulai dari memetik daun tembakau hingga menjadi rokok siap edar. Tarian ini menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Kudus terhadap industri rokok kretek, yang telah lama menjadi ikon daerah tersebut.
Kontribusi Ekonomi dan Tantangan Lalu Lintas
Selain sebagai ajang budaya, Festival Dandangan Kudus turut berperan dalam menggerakkan roda perekonomian lokal. Keberadaan lapak PKL yang sudah mulai terpasang di kawasan festival menjadi bukti tingginya aktivitas ekonomi yang berlangsung selama acara. Festival ini juga menarik wisatawan dari berbagai daerah, memberikan peluang bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk memperluas pasar.
Namun, kepadatan lalu lintas menjadi tantangan tersendiri. Jalanan menuju lokasi festival diperkirakan akan ramai dan macet. Masyarakat diimbau untuk mencari jalur alternatif dan tetap berhati-hati selama perjalanan menuju kawasan Dandangan.
Pelestarian Budaya di Tengah Modernitas
Festival Dandangan Kudus tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga simbol pertemuan budaya, tradisi, dan ekonomi. Di tengah modernitas, festival ini terus membuktikan relevansinya dengan menghadirkan atraksi budaya yang kuat, mempererat hubungan sosial, dan memperkuat identitas lokal. Tahun 2025 menjadi catatan penting dengan pemecahan rekor MURI sebagai bukti semangat masyarakat Kudus dalam menjaga dan merayakan warisan budayanya.