Jakarta, Seremonia.id – INDODAX meraih award “The Best Startup Marketplace Asset Crypto” pada Dunia Fintech Award 2020. Penghargaan tersebut menjadi catatan prestasi di awal tahun ini dan juga prestasi di umurnya yang ke enam.
CEO INDODAX Oscar Darmawan, mengucapkan terimakasih kepada Duniafintech.com selaku penyelanggara dan pemberi award tersebut. “Ini merupakan sebuah penghargaan di awal tahun ini. Kami sangat mengapresiasi setiap penghargaan yang diberikan. Dengan adanya penghargaan ini, kita semakin optimis untuk meraih pencapaian di tahun 2020,” katanya saat menerima award di malam penganugrahan di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis (20/2).
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) telah memberikan sertifikasi pendaftaran, dan Indodax juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, artinya suatu standar internasional untuk Sertifikasi Sistem Manajemen mutu atau sertifikasi sistem manajemen Kualitas, sedangkan Sertifikasi ISO 27001:2013 merupakan suatu standar internasional, dalam menerapkan sistem manajemen keamanan informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management Systems (ISMS). Hal ini disebabkan oleh karena usaha untuk memberikan layanan terbaik dan teraman bagi para trader aset kripto di Indonesia.
“Saat ini, member yang sudah terdaftar di platform sudah mencapai lebih dari 1,5 juta dan Optimis untuk meraih target lebih dari 2 juta orang akan bergabung tahun ini. Tren kenaikan atau bullish bitcoin dan aset kripto lain sudah terjadi semenjak akhir tahun lalu, tahun 2020 akan lebih baik. Indodax telah menjadi perusahaan blockchain terbesar di Asia Tenggara dan terdepan dibandingkan kompetitornya. Pada bulan Januari 2020 lalu, jumlah volume trading mencapai lebih dari 2 triliun rupiah. Tahun ini, kita menargetkan untuk meningkatkan pencapaian dibandingkan pada tahun lalu,” tambah Oscar.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga bitcoin dan aset kripto lain meningkat. Diantaranya, ada trend dimana investor akan membeli menjelang halving day, “Halving day adalah pengurangan reward jumlah bitcoin untuk para penambang bitcoin. Jadi dengan adanya pengurangan supply sedangkan demand di pasar cukup tinggi, harga akan meningkat. Permintaan sudah tinggi menjelang halving day pada Mei mendatang. Karena investor sudah membeli dan siap menyambut halving day. Selain itu, faktor lainnya adalah tentang perang antara Iran dan Amerika Serikat di awal tahun dan ketakutan orang-orang terhadap virus corona.” jelasnya.
Melihat keadaan saat ini Investor lebih memilih bitcoin dan aset kripto lainnya. Karena aset kripto tidak terpengaruh oleh kebijakan dari pemerintah, dalam memprinting uang kertas dan lebih mudah dibawa pada saat terjadi bencana bisa menjadi platform investasi pilihan masyarakat Indonesia. (SN)