Jakarta, 1 November 2017 – BRIIndocomtech 2017, pameran teknologi informasi dan komunikasi yang telah menjadi benchmark bagi perkembangan teknologi di Indonesia, hari ini resmi dibuka oleh DR. IR. Ismail MT Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika yang mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan didampingi oleh Ketua Umum Yayasan Apkomindo Indonesia (YAI) Ir. G. Hidayat Tjokrodjojo, Ketua APKOMINDO Rudi D. Muliadi, Direktur Konsumer Bank BRI Handayani beserta Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Mohammad Irfan, Direktur Kepatuhan BRI, Susy Liestyowaty, Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo, serta Direktur BRI yang lain, dan Presiden Direktur Traya Events, Bambang Setiawan. Pameran yang digawangi oleh Yayasan APKOMINDO Indonesia bekerjasama dengan PT Traya Eksibisi Internasional (Traya Events) dan disponsori oleh BRI ini akan berlangsung selama lima hari dari tanggal 1 November – 5 November 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Mengangkat tema “Digital Smart Living” yang mencerminkan pola gaya hidup masa kini dari masyarakat khususnya perkotaan yang tidak bisa dilepaskan dari peranti gadget dan teknologi digital dalam aspek-aspek penting kehidupannya, BRIIndocomtech 2017 berusaha untuk memberikan update dari perkembangan teknologi, gawai, solusi, dan internet of things dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melakukan bisnis.
Dalam pelaksanaannya tahun ini, Indocomtech kembali didukung oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. untuk tahun keenam berturut-turut. Hal ini menandakan bahwa Indocomtech telah menjadi bagian dari sebuah komitmen Bank BRI sebagai bank terbesar di Indonesia, terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. “BRI sangat bangga bisa menjadi partner utama dari BRIIndocomtech 2017 dan harapannya bisa mendukung Marketing 4.0 yang mempertemukan digital provider, player dan juga dari online menjadi offline. Dan di pameran kali ini juga ada perusahaan-perusahaan fintech (financial technology) yang mengkolaborasikan bentuk-bentuk baru atau cara bertransaksi baru, yang mirip dengan perbankan,” ungkap Handayani.
Di sisi lain, pemerintah juga terus menggeber pembangunan termasuk dalam bidang Industri Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Indonesia agar semakin memiliki peran besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Nasional. Berdasarkan laporan The Global Competitiveness Index 2017-2018 yang dirilis oleh World Economic Forum, Indonesia berada di peringkat 36 dari 137 negara. Peringkat tersebut naik dari posisi tahun lalu 41 dari 138 negara. Dalam bidang IT, peringkat Indonesia juga mengalami peningkatkan dibanding pada 2016-2017, naik dari 91 menjadi 80.
Dalam sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang diwakili oleh Dr. Ir. Ismail MT, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, menyatakan industri telah banyak terpengaruh dari perkembangan Teknologi Informasi. Pemerintah melihat destructive technology sudah ada di depan mata dan mempengaruhi hampir semua sektor kehidupan. Destructive technology tersebut bisa menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Ada tiga perubahan yang menjadi kunci yaitu kompetensi, enterpreneurship, dan partisipasi masyarakat.
“BRIIndocomtech 2017 memiliki kontribusi penting untuk mengajak para pelaku industri dan pemangku kepentingan untuk meilihat perubahan dunia, perkembangan aplikasi, software, hardware, sehingga generasi muda Indonesia nantinya bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Kita saat ini berada di era baru untuk mempertahankan kedaulatan digital Indonesia,” tutur Ismail lebih lanjut.
Menurut Ismail, Pemerintah Indonesia ingin menempatkan Indonesia sebagai Negara Digital Economy terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Selain adanya E-commerce Roadmap, pemerintah menargetkan dapat menciptakan 1.000 technopreneurs baru pada tahun 2020 dengan valuasi bisnis USD130 miliar. Untuk itulah, pameran seperti BRIIndocomtech 2017 bisa menjadi pemicu untuk menciptakan startup atau peluang-peluang bisnis baru di bidang IT, baik sebagai produsen peranti digital, pencipta aplikasi dan solusi, atau penyedia e-commerce.
“Di tengah bisnis yang kini hampir semuanya menjadi online, sistem yang mengarah machine-to-machine (M2M) dan digital, ternyata masih diperlukan human touch. Itulah kenapa pameran BRIIndocomtech 2017 selalu disambut dan sangat dibutuhkan. Pameran BRIIndocomtech dapat menjadi kesempatan untuk terjadinya human touch atau interaksi antara penjual dan pembeli. Itulah sebabnya di pameran ini kita menghadirkan pemain-pemain online yang turut mendukung pameran ini dengan kehadiran secara offline,” kata Ketua Umum Yayasan APKOMINDO Indonesia (YAI) Ir. G. Hidayat Tjokrodjojo.
Yayasan APKOMINDO Indonesia berharap agar BRIIndocomtech 2017 dapat terus menjadi jendela perkembangan industri TIK Nasional yang memberikan gambaran langsung kepada masyarakat Indonesia maupun dunia internasional tentang posisi dan kemampuan industri TIK Indonesia pada saat ini. Menurut Hidayat, pameran ini ibarat sebuah etalase yang merangkum perkembangan teknologi di Indonesia, memberikan edukasi mengenai teknologi melalui workshop yang ada di dalamnya, sekaligus untuk memberikan peluang bagi startup-startup bisnis teknologi di Indonesia agar bisa menggaet calon investor, serta menjadi wadah bagi para investor dan pelaku industri internasional untuk berinvestasi di Indonesia.
Area Khusus untuk Menjaring Pebisnis dan Investasi di Bidang Industri TIK Indonesia
Berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu, BRIINDOCOMTECH 2017 akan diisi dengan adanya Indonesia International ICT (I3) Expo di Assembly Hall, yang merupakan fasilitas bagi para pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia untuk bisa berbisnis dengan para pemain industri dari luar negeri. Program business matching ini juga akan diselenggarakan selama pameran berlangsung untuk membangun jaringan bisnis antara pengusaha lokal dan para pengusaha internasional tersebut. I3Expo diharapkan bisa menjadi wadah untuk memfasilitasi para pelaku industri untuk menjalin hubungan dan kolaborasi bisnis yang potensial antara pengusaha di bidang teknologi IT dan digital.
BRIIndocomtech 2017 didukung oleh total 250 peserta, dan dihadiri juga peserta dari luar negeri. Peserta yang berasal dari China, Taiwan dan Hongkong juga akan hadir di I3Expo Assembly Hall BRIIndocomtech 2017. Harapannya, para pemain teknologi luar negeri tersebut tertarik untuk membangun jaringan bisnis antara pengusaha lokal serta menciptakan kolaborasi bisnis yang berpotensi memperkuat usaha mereka dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
“BRIIndocomtech 2017 selalu menjadi pameran yang ditunggu-tunggu oleh para produsen, peritel, komunitas, dan pecinta gadget serta para pengembang aplikasi solusi dan teknologi di Indonesia untuk melihat perkembangan terbaru di dunia TIK. Setiap tahunnya kami berusaha untuk menampilkan sesuatu yang baru, seperti adanya I3Expo pada gelaran tahun ini. Begitu pula dengan tema baru ‘Digital Smart Living’ yang menggambarkan tren yang sedang berkembang saat ini dan sebagian besar bisa dinikmati oleh para pengunjung,” tutur Bambang Setiawan, Presiden Direktur Traya Events.
Sejumlah acara menarik untuk pengalaman dan pengetahuan yang baru bagi pengunjung, akan digelar sepanjang berlangsungnya pameran BRIIndocomtech 2017. Selain memamerkan serangkaian produk gadget, smartphone, Virtual Reality, dan peranti-pakai (wearable device) dari merek-merek terkenal, juga tersaji gambaran mengenai Smart City, konsep Smart Home, Internet of Things (IoT), Smart Health, serta sejumlah solusi inovatif berbasis aplikasi dan teknologi internet.
Sementara itu, Bank BRI, sebagai sponsor utama BRIIndocomtech 2017, akan mempersembahkan program-program sponsorship untuk para pengunjung. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman berbelanja yang berbeda, diantaranya melalui Flash Sale dengan E-pay BRI, Virtual Reality Game serta Lelang Gadget. Selain itu, bagi pengunjung yang mengajukan kartu kredit BRI bisa mendapatkan kesempatan untuk Lucky Wheel dan memenangkan hadiah handphone. Pengunjung juga berkesempatan mendapatkan promo redeem BRI Point Kartu Kredit BRI.
Para pengunjung juga dapat merasakan e-Banking BRI Experience yang memberikan kemudahan untuk melakukan transaksi di area pameran dengan menggunakan uang elektronik BRIZZI dapat digunakan sebagai alat belanja non tunai di berbagai merchant yang telah bekerja sama dengan Bank BRI dan dapat diisi ulang di seluruh jaringan e-channel Bank BRI. “Momen eksibisi ini juga menunjukkan bahwa BRI sudah memasuki satu era dimana kita mendigitalisasikan semua transaksi perbankan untuk dapat mengikuti era transformasi ini dari good menuju great. Tentunya ini menjadi platform bagi BRI untuk memanfaatkan BRIIndocomtech 2017 dalam memperkenalkan berbagai produk perbankan berbasis digital,” papar Handayani.
“BRIIndocometch 2017 juga akan menjadi momen berharga bagi para pengunjung untuk dapat merasakan transformasi BRI menjadi bank yang andal di bidang teknologi dan satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki satelit sendiri untuk mendukung semua teknologi finansial yang ada,” tambahnya.
BRIIndocometch 2017 yang digelar di area seluas di area seluas 17.000 meter persegi, akan diikuti oleh 300 eksibitor dari bidang telekomunikasi, komputer, software, games, smartphone, produk elektronik, serta aksesoris ini dibuka selama lima hari dengan harga tiket masuk hanya Rp20.000 per orang untuk hari Rabu – Jumat, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, pengunjung dapat membeli tiket masuk seharga Rp30.000 per orang. Dan harga tersebut belum termasuk pembelian kartu Brizzi sebagai kartu akses masuk Pameran.