Coca-Cola Amatil mengadakan Kunjungan Investor dan Presentasi Manajemen untuk memberikan perkembangan strategi Grup dan bisnis di Indonesia.
Managing Director Coca-Cola Amatil Group Alison Watkins mengungkapkan bahwa kegiatan kali ini diadakan di Jakarta, Indonesia, sebagai salah satu pasar Coca-Cola Amatil yang paling berkembang.
“Lokasi kegiatan Investor Day tahun ini menunjukkan peran penting Indonesia dalam rencana pertumbuhan Coca-Cola Amatil kedepannya,” jelas Ibu Alison Watkins.
“Seluruh tim Coca-Cola Amatil di Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam kolaborasi dengan The Coca-Cola Company untuk menjalankan prioritas strategi kami. Tentunya hal ini menempatkan kami dalam posisi yang sangat baik untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Kami akan mengambil kesempatan ini untuk menunjukkan semua progress dan rencana Coca-Cola Amatil kedepannya.”
Grup
Ibu Alison Watkins menjelaskan bahwa Coca-Cola Amatil tetap fokus terhadap strategi Grup dan mewujudkan Shareholder Value Proposition untuk jangka menengah.
“Seperti yang telah dijelaskan dalam hasil paruh tahun pertama, sebagian besar performa bisnis kami telah mencapai atau melebihi ekspektasi yang diberikan,” lanjut Ibu Alison Watkins
“Indonesia, Papua Nugini, dan Alcohol & Coffee telah memberikan hasil pencapaian bisnis yang kuat. Kemajuan di Selandia Baru dan Fiji juga menjadi kabar baik bagi kami. Meski menghadapi awal tahun yang cukup menantang, kami melihat kondisi Australian Beverage mulai membaik.”
“Melihat kuatnya pencapaian-pencapaian tersebut, kami sangat yakin bahwa pencapaian bisnis di tahun 2017 (FY17) yang mendasari NPAT (Laba Bersih Setelah Pajak) diperkirakan akan sesuai dengan pencapaian bisnis di tahun 2016 (FY16), seperti yang telah disampaikan di bulan April dan dikonfirmasi pada pengumuman paruh tahun pertama pada bulan Agustus.”
Ibu Alison Watkins juga mengungkapkan Coca-Cola Amatil Indonesia terus menunjukkan pencapaian yang kuat, seperti yang telah diberitakan dalam pencapaian tengah tahun di bulan Agustus 2017.
Indonesia
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia Kadir Gunduz kembali menyampaikan optimisme tentang market ini, “Kami adalah bisnis yang solid dan telah beroperasi cukup lama di Indonesia. Jadi kami memahami tantangan-tantangan dan, yang paling penting, peluang-peluang yang ada di sekitar kami.”
Merayakan 25 tahun beroperasi, sepanjang tahun 2017 Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) telah meluncurkan beberapa fasilitas baru termasuk lini produksi PET di Sumatera Utara, Mega Distribution Centre dan pabrik Preform di Jawa Timur, serta lini produksi Affordable Small Sparkling Package (ASSP) di Cikedokan – Jawa Barat. Teknologi ASSP dikembangkan secara eksklusif untuk The Coca-Cola System, dan lini ASSP yang di CCAI Cikedokan merupakan yang kedua di dunia.
Bapak Kadir Gunduz juga menambahkan bahwa CCAI juga terus berinvestasi dalam berbagai inisiatif pengembangan kapabilitas karyawan sebagai landasan strategi pertumbuhan CCAI. Saat ini CCAI memiliki 8 akademi pelatihan di 6 departemen dengan total ~51,000 training per hari setiap tahunnya. “Saya rasa kemajuan CCAI cukup kuat, dan saya bersemangat untuk terus bertumbuh bersama karyawan, komunitas, dan mitra kami.”
Dari segi volume, CCAI merupakan kontributor kedua terbesar untuk bisnis Amatil. Saat ini, CCAI berkekuatan 10.000 tenaga kerja yang melayani lebih dari 830,000 pelanggan, baik di pasar modern maupun tradisional di seluruh Indonesia; dan mengoperasikan delapan lini produksi preform di dua fasilitas PSD, empat Mega Distribution Centre, dan 38 lini produksi pabrik manufaktur kelas dunia.
Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, turut menghadiri kunjungan Coca-Cola Amatil Investor Day 2017. Di dalam kata sambutannya, beliau bicara mengenai industri makanan dan minuman yang telah mengalami begitu banyak kemajuan, juga menghadapi banyak tantangan. “Tantangan-tantangan tersebut harus kita selesaikan bersama. Setiap pemain industri harus mengerahkan segala usaha untuk peningkatan kualitas, produktivitas dan efisiensi supply chain di industri. Tentunya inisiatif ini harus didukung dengan program peningkatan kompetensi dan aktivitas riset dan pengembangan,” ujar Bapak Airlangga Hartarto. Lebih lanjut, beliau juga mengungkapkan apresiasi beliau untuk Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai salah satu perintis industri minuman non-alkohol siap saji di Indonesia, “Semoga kunjungan ini menumbuhkan semangat untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan inovasi yang akan memberikan manfaat dan kontribusi yang optimal untuk pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia,” jelas Bapak Airlangga Hartarto.
Lini Alcohol & Coffee Coca-Cola Amatil juga sedang mengejar peluang untuk pelebaran bisnis di Indonesia melalui hubungan kerja sama antara bisnis Grinders milik Coca-Cola Amatil dengan perusahaan manufaktur mesin kopi kapsul, Caffitaly, untuk membawa masuk kopi berkualitas kafe ke ribuan rumah di Indonesia.
Kerja sama dengan perusahaan sistem kopi kelas dunia, Caffitaly, akan memperluas penjualan dan jaringan distribusi Coca-Cola Amatil. Perluasan ini akan didukung dengan beragam jenis kopi premium Grinders yang berkualitas kafe dan diproduksi khusus untuk mengikuti citra rasa Indonesia.
Rencana Masa Depan Coca-Cola Amatil
Ibu Alison Watkins mengungkapkan bahwa Indonesia, Papua Nugini, Selandia Baru, Fiji, Alcohol & Coffee & SPC sudah berada di jalur yang benar untuk mencapai target, sejalan dengan Shareholder Value Proposition.
“Australian Beverages’ dan pendapatan jangka pendek Grup akan terkena dampak percepatan reinvestasi sebesar kurang lebih USD 40 juta dari program cost savings di tahun 2018, serta pengaruh yang masih sulit diprediksi dari peraturan container deposit yang berlaku di Australia,” lanjut Ibu Alison Watkins.
“Meski demikian, kami terus berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan saham sebesar mid-single digit dalam jangka menengah ini. Pencapaian tersebut akan bergantung dari kesuksesan pertumbuhan revenue di Australia; faktor ekonomi di Indonesia dan kondisi regulasi di tiap pasar Coca-Cola Amatil.
“Dalam pertemuan investor kami terakhir, kami telah menjelaskan strategi Lead, Execute and Partner untuk menjadi yang terdepan di semua kategori, perbaikan signifikan dalam produktivitas dan eksekusi pasar, serta hubungan kerja sama yang lebih baik lagi dengan The Coca-Cola Company dan mitra kami yang lainnya.”
“Strategi-strategi tersebut tidak berubah. Meski kondisi industri terus berubah, kami tahu apa yang harus kami lakukan. Dan seperti yang telah kami jelaskan tahun lalu, bisnis kami memiliki banyak hal yang dapat memotivasi kami secara positif.”