BSDE Incar Marketing Sales Rp7,2 Triliun pada Tahun 2018

Jakarta, 13 Februari 2018 – Pengembang properti terkemuka di Tanah Air, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (kode saham: BSDE) menargetkan dapat meraup marketing sales senilai Rp7,2 triliun pada tahun 2018.

Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, mengatakan untuk mencapai target tersebut, kami akan meluncurkan sejumlah proyek di kawasan BSD City, Apartemen SouthGate TB Simatupang dan Klaska Residence di Surabaya sepanjang tahun ini. Untuk mendukung target dan rencana ekspansi tersebut, BSDE menyiapkan belanja modal senilai Rp4 triliun pada tahun ini.

“Kami meyakini permintaan terhadap properti akan kembali bergairah pada tahun ini yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat sebesar 5,07% pada tahun 2017. Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2016,” kata Hermawan.

Sepanjang tahun lalu, BSDE sukses meraup marketing sales Rp7,23 triliun. Adapun, untuk target marketing sales pada tahun 2018, BSDE akan meningkatkan kontribusi produk komersial menjadi sebesar Rp3,55 triliun, sedangkan produk residensial diharapkan akan memberikan tambahan marketing sales Rp3,65 triliun.

“BSDE akan terus berekspansi pada tahun ini baik secara organik maupun anorganik untuk mendukung pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan,” tutup Hermawan.

Tingkatkan Pendapatan Berulang, BSDE Akuisisi Bakrie Tower dan MISG Tower.

BSDE semakin gencar melakukan ekspansi an-organik untuk meningkatkan pendapatan berulang.

Pada tahun 2017, BSDE mengakuisisi 13 lantai di Bakrie Tower sebagai bagian dari investasi properti. Adapun, net leasable area atau NLA dari 13 lantai tersebut mencapai 17.000 m².

Adapun, rata-rata harga sewa di Bakrie Tower adalah Rp300.000/m²/bulan. Sejauh ini, tingkat okupansi di Bakrie Tower mencapai 23% pada Januari 2018 dan diperkirakan akan terisi sekitar 80-90%pada tahun 2019.

Selain itu, pada akhir tahun lalu, BSDE juga telah mengakuisisi Sinarmas MSIG Tower yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. Adapun, NLA yang diakuisisi mencapai 68.525 m² dengan rata-rata harga sewa mencapai Rp260.000/m²/bulan. Tingkat okupansi di Sinarmas MSIG Tower mencapai 40% pada tahun 2017 dan ditargetkan terisi sekitar 80-90% pada tahun 2019.

“Tujuan akuisisi ini adalah investasi property untuk menambah portofolio pendapatan berulang perusahaan. Kami yakin, dengan dukungan pendapatan berulang yang besar, perusahaan dapat menjaga pertumbuhan kinerja di masa mendatang,” kata Hermawan.
Sekilas mengenai PT Bumi Serpong Damai Tbk.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (“BSDE”) merupakan pengembang BSD City, kota mandiri terbesar di Indonesia dan flagship project Sinar Mas Land seluas 5.950ha yang terdiri atas kawasan perumahan dan kawasan niaga terpadu. Pada awal tahun 2011, BSDE telah merampungkan  proses  akuisisi  perusahaan terafiliasi yakni PT Duta Pertiwi Tbk., PT Sinar Mas Teladan dan PT Sinar Mas Wisesa. Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja BSDE terutama portofolio pendapatan dan diversifikasi usaha BSDE.

Perkuatan portofolio Pendapatan kembali dilakukan pada tahun 2013 melalui aksi korporasi berupa pembentukan tiga Entitas Anak hasil joint venture dengan beberapa mitra strategis baik itu internasional maupun nasional. Ketiga Entitas Anak tersebut antara lain: 1) PT Bumi Parama Wisesa (BSDE & Hongkong Land), 2) PT Praba Selaras Pratama (BSDE & AEON Mall Japan), 3) PT Indonesia International Expo (BSDE & Dyandra).

Ke depannya, berbagai aksi korporasi telah dilakukan oleh BSDE. Dana segar yang diperoleh akan memperkuat cadangan kas BSDE untuk mengembangkan dan meraih peluang-peluang bisnis yang potensial guna menjamin pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa mendatang.

BSDE saat ini tercatat sebagai emiten properti terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp33,78triliun pada tahun 2016.

Related posts

Leave a Reply