Seremonia.id – Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menggelar Diskusi Panel dengan tema “Hospitality & Inclusion” pada hari Jumat, 21 Oktober 2022 dengan sistem blended. Kegiatan yang berlangsung di Lecture Hall Didaktos ini merupakan salah satu rangkaian acara yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-60 Duta Wacana. Terdapat enam narasumber yang memaparkan hasil pemikirannya terkait tema dies natalis “Hospitality & Inclusion”.
Tema ini terdapat dalam UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, PP No. 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas, serta Permen Ristekdikti No. 46 Tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi. Tema ini harus dijadikan sebagai policy di universitas secara keseluruhan, bergandengan dengan prinsip hospitality maka inklusivitas menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Pembicara pertama, Dr. Fransisca Endang Lestariningsih, S.Pd., M.Hum. dari Fakultas Kependidikan dan Humaniora membahas mengenai “Peer-Mentoring untuk Membantu Mahasiswa dengan Gangguan Spektrum Autisme”. Endang membagikan pengalaman di PBI berkaitan dengan inklusivitas yang dilakukan di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Dimana PBI menyediakan mentor sebaya untuk membantu mahasiswa dengan gangguan spektrum autisme.
Selanjutnya Dr. Dhira Satwika, M.Sc. dari Fakultas Bioteknologi menyampaikan “Inklusivitas sebagai Potensi dan Peluang dalam Bidang Biologi dan Bioteknologi pada Society 5.0”. Dhira membawakan inklusivitas pada tataran genom, memperlihatkan bahwa struktur DNA kita sudah mengandung unsur inklusif.
Pembicara ketiga, dr. The Maria Meiwati Widagdo, Ph.D. dari Fakultas Kedokteran menyampaikan “Inklusi Lansia dalam Layanan Kesehatan”. Maria bicara bagaimana FK menaruh perhatian pada kaum lansia sebagai bagian dari inklusivitas.
Kemudian dilanjutkan oleh Restyandito, S.Kom., MSIS, Ph.D. dari Fakultas Teknologi Informasi yang membahas mengenai “Peningkatan Kualitas Hidup Lansia Melalui Desain Antarmuka yang Inklusif”. Dijelaskan bahwa inklusivitas juga dipikirkan dari segi teknologi, tidak meminggirkan lansia oleh karena teknologi yang berkembang pesat.
Pembicara kelima, Winta Adhitia Guspara, S.T., M.Sn. dari Fakultas Arsitektur dan Desain menyampaikan materinya yang berjudul “Memikirkan Kembali Peran Desain: Merakit Kehidupan dalam Era Post-Human”. Winta mengajak kita berpikir baik filosofis maupun ke arah desain sebagai bagian dari sebuah produk yang post human, semua terhubung secara setara. Saat desain membuat orang merasa menjadi disable, maka yang salah adalah desain yang dihasilkan.
Diskusi panel diakhiri dengan pemaparan dari Drs. Purnawan Hardiyanto, M.Ec., Dev. dari Fakultas Bisnis yang membahas mengenai “Duta Wacana Menghadapi Tantangan Masa Depan – Reshaping University Strategy”. Berbeda dengan pembicara-pembicara sebelumnya, Purnawan mengajak kita untuk berpikir lebih umum berkaitan dengan policy-policy universitas yang pada akhirnya memberikan ruang bagi prodi-prodi berinovasi dengan hospitalitas dan inklusivitas.