P A L E M B A N G – 10 Juni 2023. Lion Air (kode penerbangan JT), anggota dari Lion Air Group, memberikan keterangan mengenai operasional dan layanan penerbangan nomor JT-631 yang beroperasi dari Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu (BKS) menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK). Penerbangan ini dilaksanakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Pada Sabtu (10/06), Lion Air menyiapkan penerbangan JT-631 dengan menggunakan pesawat Boeing 737-900ER dengan registrasi PK-LFG. Sebelum keberangkatan, pesawat tersebut melewati pengecekan menyeluruh (pre-flight check) oleh teknisi dan awak pesawat untuk memastikan bahwa semua sistem dan komponen pesawat berfungsi dengan baik dan aman untuk digunakan selama penerbangan. Pengecekan sebelum keberangkatan merupakan persyaratan yang diatur oleh regulasi dan standar keamanan yang ketat di industri penerbangan. Lion Air sangat mematuhi prosedur dan protokol pengecekan ini.
Penerbangan JT-631 lepas landas dari Bandar Udara Fatmawati pada pukul 07.10 WIB (GMT+07) dengan membawa 7 awak pesawat dan 171 penumpang.
Mengedepankan keselamatan, pilot memutuskan untuk mendarat di bandar udara alternatif yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan (PLM), setelah mendeteksi indikator yang menunjukkan adanya potensi masalah pada salah satu sistem pesawat yang harus segera diperiksa di darat.
Keputusan pilot untuk mengalihkan pendaratan ke Palembang merupakan keputusan yang tepat dan didasarkan pada pertimbangan yang matang. Keputusan ini diambil dengan tujuan utama menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang. Pilot telah mengikuti dan menjalankan semua prosedur dengan baik, menunjukkan tingkat keprofesionalan dan keterampilan dalam menghadapi situasi yang membutuhkan tindakan cepat dan tepat.
Pengalihan pendaratan di Palembang dipilih karena posisi pesawat saat itu lebih dekat dengan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dibandingkan dengan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau bandar udara lainnya. Selain itu, proses pemeriksaan teknis dapat dilakukan dengan cepat dan mudah di Palembang.
Pesawat tersebut berhasil mendarat dengan aman pada pukul 08.11 WIB di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, tanpa keadaan darurat. Setelah pesawat berada di area parkir dengan sempurna, penumpang diarahkan ke ruang tunggu di terminal bandar udara.
Lion Air mengapresiasi keputusan yang diambil oleh pilot dan mengucapkan terima kasih atas kesigapan dalam menjalankan prosedur dengan baik.
Lion Air meminta maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi. Keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama bagi Lion Air dalam memberikan layanan penerbangan yang aman dan nyaman.
Lion Air memberikan penjelasan kepada penumpang mengenai perkembangan situasi tersebut, dengan tujuan agar penumpang memahami secara komprehensif. Selain itu, Lion Air memberikan kompensasi kepada penumpang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Lion Air telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa setiap penumpang merasa nyaman dan mendapatkan pelayanan terbaik.
Setelah dilakukan pengecekan lanjutan terhadap indikator yang terdeteksi pada pesawat Boeing 737-900ER dengan registrasi PK-LFG, Lion Air berkoordinasi dengan otoritas penerbangan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Lion Air tidak berspekulasi mengenai penyebab indikator pesawat yang terdeteksi. Proses investigasi membutuhkan pemeriksaan yang lebih mendalam oleh teknisi atau mekanik pesawat yang terlatih dan berpengalaman. Proses ini tidak dapat dilakukan dengan cepat karena membutuhkan waktu yang signifikan.
Lion Air selalu mengutamakan prinsip keamanan dan kualitas dalam operasional penerbangan. Oleh karena itu, ketika menghadapi gangguan atau indikasi potensial pada pesawat, Lion Air mengambil pendekatan yang hati-hati dan profesional. Lion Air memastikan bahwa proses pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan cermat, melibatkan tim teknisi yang terlatih untuk menganalisis penyebabnya.