Sandiaga Kagum, Bisnis Bir Pletok Bisa, menghidupi padepokan Betawi di ” Jemput Rezeki” Ini Rahasianya

Jakarta, 14 Agustus 2020 – Berbeda dari biasanya Jemput Rezeki kali ini menghadirkan sebuah bisnis yang melestarikan budaya sekaligus menghadirkan kearifan lokal. Adalah Padepokan silat dan seni budaya Betawi Manggar Kelape di Kemang Jakarta Selatan yang memproduksi bir pletok untuk membiayai kegiatan padepokan yang membina tidak kurang dari 200 pemuda dan pemudi Betawi dalam berlatih silat, tari Betawi, hadroh dan kreativitas seni rupa lainnya.

Meskipun sempat dilanda banjir dan kehilangan alat produksi seperti kulkas, mixer, kompor gas dan mesin produksi lainnya senilai 15 juta rupiah, Bir Pletok Manggar Kelape bertahan tetap berproduksi dengan alat rumahan dan suntikan modal baru sebesar 2 juta rupiah.

Read More

Bahkan bir pletok Manggar Kelape kini sudah beromset 4 juta rupiah tiap bulannya.
Manggar Kelape tidak lepas dari sosok Edi Mulyadi Ketuanya. Bang Edi dia biasa dipanggil begitu cinta pada budaya Betawi. ” Gue punya dua nyawa yang harus dihidupi, satu adalah keluarga gue, yang lainnya adalah budaya Betawi yang harus gue pelihara,” tegas Edi.

Menurut Sandiaga Uno, Edi merupakan contoh sosok yang konsisten mengembangkan budaya Betawi yang kaya akan keragaman. Sebagai bukti adalah Padepokan Manggar Kelape yang sudah berdiri selama 17 tahun dan meraih berbagai penghargaan, di antaranya pelestari seni palang pintu dalam festival budaya Kemang.

Bir pletok sendiri diproduksi di Padepokan Manggar Kelape untuk membiayai kegiatannya, karena semua latihan dan tari dan silat diselenggarakan gratis.

Meskipun namanya bir, bir pletok adalah minuman halal khas Betawi yang diproduksi dari rempah-rempah dan mengeluarkan bunyi khas “pletak pletok” saat digodok di atas panci dan juga berbunyi pletok saat dibuka sumbat gabus tutup botolnya. Yang istimewa dari proses produksi bir pletok adalah ritual “dijampe” alias didoakan selamat dan sehat dalam setiap penggodokannya. Itu adalah tipikal Betawi yang selalu menggabungkan pengetahuan, doa, dan seni budaya dalam kehidupannya.

“Agama kita gali, ilmu kita koredin (kais), silat dan seni kita kantongin,” istilah Edi.

Upaya Edi ini dilihat Sandiaga sebagai kiat melestarikan budaya lokal sebagai sebuah kearifan warisan bagi anak cucu. “Budaya Betawi harus jadi tuan rumah di negerinya sendiri,” tegas Sandiaga.

Selain itu menurut Sandiaga, budaya Betawi memiliki kearifan sebagai budaya yang guyub. “Ini merupakan upaya pengembangan bisnis berbekal silaturahmi,” ujar Sandi.

Bagaimana Sandiaga Uno dan Edi berbalas pantun ala Betawi bahkan bertukar jurus silat yang mematikan, saksikan di Jemput Rezeki hanya di Indosiar, tayang pada hari Sabtu 15 Agustus 2020 pukul 07.30.

Related posts

Leave a Reply