Rangkaian Ritual Seren Taun Cisungsang 2025 Hadir Sepekan Penuh

Infografik: Instagram/๐—ž๐—”๐—ฆ๐—˜๐—ฃ๐—จ๐—›๐—”๐—ก ๐—–๐—œ๐—ฆ๐—จ๐—ก๐—š๐—ฆ๐—”๐—ก๐—š

Lebak, 17 September 2025 โ€“ Seren Taun Kasepuhan Cisungsang kembali digelar pada tahun 2025 dengan rangkaian acara yang berlangsung selama sepekan penuh, mulai 22 hingga 29 September. Perayaan budaya yang telah diwariskan turun-temurun ini menjadi momen sakral bagi masyarakat adat untuk menyampaikan rasa syukur atas hasil bumi sekaligus menjaga harmoni dengan alam.

Read More

Seren Taun bukan hanya sekadar ritual tahunan, melainkan perjalanan spiritual dan budaya yang memiliki makna mendalam. Di tengah suburnya tanah Cisungsang, masyarakat berkumpul untuk mengungkapkan penghormatan kepada leluhur, menyatukan hati dengan alam, serta mempertegas ikatan dengan Sang Pencipta.

Rangkaian acara dimulai pada Senin, 22 September dengan prosesi Rasul Pare di Leuit yang melambangkan penyimpanan padi sebagai sumber kehidupan. Pada Rabu, 24 September, kegiatan dilanjutkan dengan Pantun Bubuka sebagai tanda pembukaan resmi.

Prosesi berikutnya adalah Balik Taun Rendangan pada Jumat, 26 September, kemudian Ngareuremokeun pada Sabtu, 27 September. Setiap tahapan ritual memiliki simbol dan nilai yang dijaga secara turun-temurun oleh masyarakat adat Kasepuhan Cisungsang.

Puncak atau acara inti Seren Taun dijadwalkan pada Minggu, 28 September 2025. Upacara ini menjadi momen utama yang menyatukan seluruh rangkaian kegiatan, ketika masyarakat adat bersama-sama menggelar syukuran besar atas hasil bumi sekaligus mempertegas ikrar untuk menjaga kelestarian budaya.

Setelah prosesi puncak, Seren Taun ditutup dengan Panadaran pada Senin, 29 September. Panadaran menandai berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan adat yang telah dilaksanakan selama sepekan.

Selain ritual utama, tahun ini juga digelar berbagai acara pendukung. Masyarakat dapat menikmati Pasar Rakyat dan Pameran UMKM, Festival Objek Pemajuan Kebudayaan, hingga pertandingan olahraga seperti futsal dan bola voli.

Atraksi budaya lainnya mencakup parade wayang golek, panggung hiburan rakyat, kirab budaya, serta pertunjukan kesenian tradisional dalam format Sawala Budaya. Seluruh rangkaian ini menjadi bagian dari keterhubungan antara pelestarian adat dan hiburan masyarakat luas.

Seren Taun Cisungsang juga termasuk dalam kalender resmi Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata. Status ini menempatkan Seren Taun sejajar dengan berbagai agenda budaya nasional yang diakui sebagai aset warisan tak benda.

Keberlangsungan Seren Taun dari tahun ke tahun menjadi penanda bahwa budaya tidak hanya untuk dikenang, melainkan untuk dijaga dan dihidupkan. Upacara ini sekaligus wujud cinta masyarakat adat Cisungsang kepada bumi, penghormatan kepada leluhur, dan warisan yang terus diteruskan bagi generasi mendatang.

Informasi lebih lanjut mengenai Seren Taun Kasepuhan Cisungsang 2025 dapat diakses melalui kanal resmi dan media sosial terkait.

Related posts

Leave a Reply