Seremonia.id – Qlue, perusahaan penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia tidak henti melakukan berbagai inovasi untuk terus mendukung kemudahan bagi masyarakat. Kali ini, Qlue bersama Central Group sebagai perusahaan properti terkemuka di Indonesia bekerjasama untuk mendukung sistem tata kelola perumahan pintar yang terintegrasi untuk menghubungkan penghuni dengan pengelola. Kerjasama ini merupakan bagian dari komitmen Qlue untuk menghadirkan sistem pengelolaan properti berbasis kecerdasan buatan (AI) yang cerdas dan terukur.
President Qlue Maya Arvini mengatakan, implementasi pengelolaan kawasan hunian cerdas berbasis aplikasi ini memanfaatkan solusi Qlue Township Management. Melalui implementasi AI, Qlue menghadirkan konsep 3S yaitu Smart Cluster, Smart Community, and Smart Home. Konsep tersebut mendukung pengelolaan kawasan hunian cerdas yang memberikan kemudahan akses pelayanan serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para penghuninya.
Implementasi kerjasama dengan Central Group ini akan menjadikan kawasan hunian yang memberikan kemudahan dan menghadirkan nilai tambah karena mengedepankan pelayanan menggunakan aplikasi mobile. Penghuni dapat berkomunikasi dengan mudah ke pihak pengelola terkait jasa layanan, aduan, dan kebutuhan akan akses informasi untuk aktivitas komunitas yang sesuai minat penghuni. Pemanfaatan teknologi untuk kawasan hunian ini juga merupakan bagian dari visi Qlue dalam menghadirkan perubahan positif oleh para pelaku bisnis untuk menghadirkan nilai lebih bagi masyarakat.
“Kami senang bekerja sama dengan Central Group karena Qlue pun memiliki visi dan ambisi yang sama untuk mendorong terciptanya model smart living di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi di dalamnya. Dengan kerjasama dengan Central Group, Qlue semakin memperkuat posisi Qlue di industri properti karena perusahaan menyediakan solusi pengelolaan properti terlengkap melalui Township Management yang sudah diimplementasikan di banyak perusahaan pengembang properti. Melalui penggunaan teknologi berbasis AI dan IoT (Internet of Things), akan membantu kehidupan bermasyarakat sehingga tercipta kawasan hunian cerdas baik di Batam maupun di kota-kota lain di Indonesia,” ujar Maya.
Kerjasama Qlue dengan Central Group ini diumumkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang dihadiri oleh President Qlue Maya Arvini dan Direktur Utama Central Group Princip Muljadi di Jakarta. Konsep 3S (Smart Cluster, Smart Community, and Smart Home) akan menjadi poin utama dalam kerjasama ini dalam memberikan nilai tambah kepada seluruh penghuni.
Pengembangan kawasan hunian berbasis Smart Cluster nantinya akan memudahkan penghuni untuk mendapatkan informasi terkini dari pengelola. Penghuni juga dapat menyampaikan keluhan terkait hunian, memantau kawasan melalui CCTV secara real time hingga permintaan bantuan dalam keadaan darurat melalui layanan panic button.
Konsep Smart Community merupakan layanan kemudahan yang memungkinkan penghuni untuk meminta jasa perawatan dan perbaikan di kediamannya dan area hunian, penghuni juga dapat memesan peralatan dan perlengkapan rumah langsung kepada pengelola. Sedangkan konsep Smart Home juga akan membantu menciptakan model pengawasan mandiri oleh penghuni dalam membantu pemilik rumah untuk mengakses perangkat dan gawai cerdas di rumahnya dalam satu aplikasi yang terintegrasi.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, nilai sektor properti di Indonesia pada 2020 lalu mampu mencapai angka Rp 324 triliun atau mampu memberikan kontribusi sebesar 3,02% bagi perekonomian nasional. Implementasi solusi berbasis teknologi bagi industri properti juga diprediksi akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional dan mendorong pertumbuhan industri ini di masa mendatang.
CEO Central Group Princip Muljadi mengatakan, kerjasama ini akan membantu meningkatkan nilai tambah kepada penghuni sehingga investasi properti yang dimiliki dapat memberikan nilai yang lebih optimal. Hal itu didorong dari aspek kenyamanan, keamanan, dan kemudahan akses yang akan menjadi faktor utama dalam industri properti untuk bisa meningkat secara signifikan dengan membangun ekosistem kawasan cerdas secara berkesinambungan.
Implementasi teknologi berbasis aplikasi bernama Central Connect, yang didukung oleh solusi Qlue Township Management ini membuat Central Group menjadi developer pertama di Batam, Kepulauan Riau, yang menerapkan konsep pengelolaan kawasan hunian cerdas yang fokus dalam menghubungkan pengelola dengan komunitas penghuninya.
“Kami merasa antusias dalam kerjasama dengan Qlue karena ini merupakan strategi pengembangan bisnis perusahaan untuk menghadirkan kawasan hunian cerdas bagi masyarakat dengan layanan yang cepat dan terukur. Kerjasama ini merupakan wujud komitmen kami dalam memberikan kemudahan kepada para penghuni, sehingga layanan teknologi Central Group bisa diakses dan dinikmati dengan mudah,” ujar Princip.
Founder dan CEO Qlue Rama Raditya menambahkan, kerjasama dengan Central Group sebagai perusahaan properti terkemuka di Indonesia akan memperkuat posisi Qlue sebagai penyedia solusi smart city yang mendukung konsep smart living dalam pengelolaan kawasan hunian dan properti. Sejak didirikan pada 2016 lalu, Qlue telah menghadirkan solusi ini untuk sejumlah perusahaan pengembang besar berskala nasional.
Qlue sebagai perusahaan penyedia ekosistem smart city terbesar di Indonesia yang berbasis AI (Artificial Intelligence) dan IoT (Internet of Things), terus berfokus untuk berinovasi dalam menghadirkan solusi cerdas yang memudahkan kehidupan dalam bermasyarakat, terutama melalui technology property (techprop).
“Pengelolaan kawasan hunian dan properti merupakan expertise Qlue yang sudah dipercaya oleh perusahaan properti besar di Indonesia. Melalui kerjasama ini, Qlue akan semakin memperkuat reputasinya sebagai penyedia teknologi smart city yang berbasis AI dan IoT untuk industri properti nasional. Aplikasi Township Management menambah solusi Qlue berbasis mobile selain QlueWork dan QlueApp yang sudah diimplementasikan di berbagai kota di Indonesia dan di luar negeri. Skalabilitas perusahaan juga akan meningkat dalam mendorong strategi bisnis, termasuk memperkuat penetrasi bisnis di luar negeri seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam,” ujar Rama.