Jakarta, 7 November 2025 – Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) akan kembali menyelenggarakan Pidato Kebudayaan 2025 pada Senin, 10 November 2025, pukul 19.00 WIB di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki. Acara tahunan ini mengusung tema besar “Ruang sebagai Agensi” Menuju Jakarta Kota Global.


Infografik: instagram/Dewan Kesenian Jakarta
Acara ini terbuka untuk umum dan tanpa biaya masuk (free entry). Registrasi dapat dilakukan melalu link atau barcode yang tertera di media sosial Dewan Kesenian Jakarta.
Pidato tahun ini bertajuk “Suara Bajaj dari Cikini”, menampilkan Afrizal Malna, sastrawan terkemuka Indonesia, yang akan mengulas perjalanan dan perubahan Jakarta melalui kenangan masa kecilnya. Refleksi tersebut dituangkan lewat kisah transportasi kota seperti becak dan bajaj, yang dalam narasi Afrizal menjadi simbol dinamika sosial serta upaya kota meneguhkan identitas globalnya tanpa meninggalkan nilai keseharian warganya.
Menurut Pidato Kebudayaan 2025, gagasan yang dibawakan Afrizal Malna berkolaborasi dengan Urban Poor Consortium (UPC) dan jaringan masyarakat miskin kota. Keduanya akan menghadirkan suara dari lapisan masyarakat yang berhadapan langsung dengan perubahan urban, termasuk partisipasi Mahariah, perwakilan warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Urban Poor Consortium dikenal sebagai organisasi yang bekerja bersama komunitas marjinal perkotaan dengan pendekatan partisipatoris, menempatkan kepentingan rakyat sebagai pusat gerakannya. Kolaborasi ini menegaskan arah Pidato Kebudayaan tahun ini: bahwa ruang kota tidak hanya dipahami sebagai wilayah fisik, tetapi juga sebagai agensi sosial dan politik.
Pidato akan disertai penampilan musik dari Voice of Baceprot (VOB), trio metal perempuan asal Indonesia yang dikenal mendobrak stereotip dan membawa semangat perlawanan ke panggung global. Dalam kesempatan ini, VOB menafsirkan gagasan pidato melalui performa musik yang menyoroti tema mobilitas, aspirasi, dan perjuangan warga Jakarta.
Acara ini juga akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Dewan Kesenian Jakarta, memperluas jangkauan penonton agar publik dapat mengikuti perbincangan dan refleksi kebudayaan secara daring.
Pidato Kebudayaan DKJ 2025 menjadi kelanjutan tradisi intelektual yang menempatkan Jakarta sebagai pusat renungan sosial, politik, dan budaya Indonesia. Melalui kolaborasi antara seniman, aktivis, dan warga, acara ini berupaya menegaskan kembali bahwa kebudayaan adalah ruang bersama untuk membaca arah perubahan kota dan bangsa.
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui akun media sosial resmi Dewan Kesenian Jakarta atau situs webnya.





