Maratua, sebuah pulau kecil yang tersembunyi di sisi terluar Indonesia, merupakan permata tersembunyi di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan dengan Sabah, Malaysia Timur, serta Filipina Selatan, pulau ini menawarkan pesona alam yang menakjubkan dan keindahan bawah laut yang memukau. Maratua, dengan bentuknya yang mirip huruf U yang melengkung tajam, merupakan destinasi yang kondang di telinga wisatawan yang mencari petualangan eksotis.
Maratua dapat dicapai melalui jalur udara dan laut dari Kota Samarinda, Tarakan, dan Tanjung Redeb. Meskipun aksesnya tidak mudah, perjalanan panjang yang ditempuh akan terbayar lunas begitu sampai di sana. Bagi mereka yang memilih jalur laut, perahu cepat atau speedboat dari Dermaga Sanggam di Kota Tanjung Redeb, Berau adalah pilihan yang tepat. Perjalanan ini memakan waktu sekitar tiga jam dari Tanjung Redeb dan sekitar 3,5 jam dari Tarakan. Alternatif lainnya adalah berlayar dari Kota Tanjung Batu yang hanya memakan waktu kurang dari satu jam menuju Maratua. Bagi yang lebih memilih jalur udara, penerbangan perintis dengan pesawat berkapasitas kecil seperti Cessna dan ATR-72 dapat dimanfaatkan. Penerbangan ini tersedia dari empat titik penerbangan, yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Bandara Kalimarau Berau, atau Bandara Juwita Tarakan. Maskapai Susi Air melayani penerbangan ini dengan jadwal di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, dengan waktu tempuh maksimal 1,5 jam. Sejak tahun 2017, juga telah dibangun bandara perintis Maratua yang memudahkan akses ke pulau ini.
Keanekaragaman hayati yang tinggi menjadikan Maratua seperti surga tersembunyi. Pulau ini menyimpan beragam keindahan alam seperti terumbu karang tipe fringing reef, hutan mangrove, padang lamun jenis Halodule universis, dan berbagai jenis ikan karang yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang berkunjung, terutama wisatawan mancanegara. Sebelum pandemi, jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang mengunjungi Maratua mencapai sekitar 20 ribu orang setiap tahun.
Maratua memiliki dua tipe pantai yang menarik perhatian. Pantai dengan pasir putih terbentuk dari pengendapan oleh gelombang laut, sementara pantai lainnya memiliki kontur terjal akibat terumbu karang yang terangkat. Pantai pasir putih ini merupakan tempat favorit beberapa jenis penyu seperti penyu hijau, penyu sisik, dan penyu belimbing untuk bertelur. Arus laut di sekitar Maratua berasal dari Arus Lintas Indonesia atau Arlindo, yang mengalir dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia melalui Selat Makassar. Kecepatan arus tahunan berkisar antara 2 hingga 5 meter per detik, menciptakan lingkungan yang ideal bagi kehidupan laut yang kaya.
Aktivitas snorkeling dan menyelam menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang mengunjungi Maratua. Lebih dari 30 titik penyelaman menawarkan pengalaman bawah laut yang unik dan memukau. Di antara banyaknya titik penyelaman tersebut, terdapat tujuh titik yang sangat terkenal dan menjadi favorit para penyelam, baik domestik maupun mancanegara. Salah satunya adalah Jetty Dive Spot, yang menawarkan pemandangan berbagai jenis biota bawah laut seperti ikan buaya, harlequin shrimp, kawanan ikan mandarin, gurita biru, dan terumbu karang raksasa. Turtle Traffic Spot juga sangat menarik, di mana pengunjung dapat bertemu puluhan penyu hijau dan penyu sisik yang berenang lewat di antara terumbu karang berwarna-warni. Spesies biota laut lain yang dapat dijumpai di berbagai titik penyelaman termasuk mantis shrimp, belut moray, lobster, hiu tikus (thresher shark), hiu perawat (nurse shark), pari manta, ikan kakaktua, dan kuda laut.
Selain keindahan alam bawah laut yang memukau, Maratua juga menawarkan acara wisata tahunan yang menarik, yaitu Maratua Jazz and Dive Fiesta. Acara ini digagas sejak tahun 2015 dan menarik pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Pengunjung juga dapat menjelajahi kekayaan kuliner khas Maratua seperti satai payau, nasi bekepor, gence ruan, ayam cincane, dan sambal raja. Keberadaan fasilitas publik seperti Kantor Kas Bank Kaltimtara dan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di dekat Dermaga Teluk Harapan menunjukkan perkembangan yang positif di pulau terluar ini. Selain itu, dua menara telekomunikasi (BTS) telah berdiri dan akan ditambah dalam waktu dekat. Pihak berwenang juga sedang mengajukan penambahan fasilitas penyulingan air laut menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan wisatawan.
Maratua, pulau cantik di utara Indonesia, menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Keindahan alamnya yang menakjubkan, keanekaragaman hayati bawah lautnya, dan budaya lokal yang khas membuatnya menjadi surga tersembunyi yang patut dikunjungi. Jadi, saat berada di Kalimantan Timur, jangan lupa menyempatkan diri untuk mengunjungi Maratua dan nikmati keajaiban alamnya yang memukau. Selamat berlibur!