Yogyakarta – Dengan selembar ulos dan seucap doa sebagai pemicu pertikaian, Mangiring, sebuah pertunjukan teater karya Komunitas Sakatoya, akan menghadirkan refleksi mendalam tentang konflik antara keluarga dan adat pada Jagongan Wagen – Episode 151.
Melalui simbol kain Ulos Mangiring, yang mengandung makna kesehatan dan keselamatan bagi keturunan keluarga, Komunitas Sakatoya mengajak penonton merenung tentang dilema yang dihadapi karakter utama, Domu. Di hadapan pilihan sulit, antara mempertahankan keluarga atau adat, Mangiring menjadi sebuah panggilan untuk memahami bahwa pertikaian bukanlah tujuan utama, melainkan ajakan untuk memikirkan ulang bagaimana kendali sosial merupakan konsensus yang dapat berubah.
Sebagai peraih Hibah Seni PSBK 2023, Mangiring bukan hanya sekadar pertunjukan teater. Ini adalah langkah Komunitas Sakatoya dalam membincangkan isu tabu: posisi anak laki-laki dan perempuan dalam keluarga suku Batak. Dengan pendekatan seni teater realis, mereka mengurai kemungkinan keadilan bagi laki-laki maupun perempuan dalam konteks sosial.
Detail pertunjukan Mangiring pada Sabtu, 25 November 2023, pukul 19.30 WIB, di Gedung Diponegoro, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Tempat duduk terbatas, sehingga diharapkan penonton segera melakukan reservasi melalui www.psbk.or.id atau link reservasi dengan donasi minimal Rp 30.000,-/orang.
Tidak hanya menghibur, Mangiring adalah panggung untuk merangsang pemikiran kritis terhadap struktur sosial dan adat istiadat suku Batak. Segera lakukan reservasi untuk menjadi bagian dari pengalaman budaya yang mendalam ini.
*Penyelenggaraan acara dapat berubah sesuai dengan perkembangan situasi terkini. Pastikan untuk memeriksa informasi terbaru sebelum membeli tiket atau menghadiri acara.