Yogyakarta, 28 November 2025 – Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) 2025 yang telah berlangsung selama lima pekan akan mencapai puncaknya pada akhir pekan ini, 29–30 November 2025, di Asram Edupark Yogyakarta. Bertajuk “Harmony in Wellness”, rangkaian acara penutupan ini menggabungkan unsur budaya, kesehatan tradisional, dan seni pertunjukan dalam satu harmoni.
Sabtu (29 November) dibuka sejak pukul 08.00 WIB dengan program khusus dan beberapa kegiatan lain seperti edukasi dan demo lulur kuning Jawa, jemparingan (panahan tradisional Mataraman), sound healing dengan iringan macapat, workshop jamu oleh Lokanusa, terapi seni dan breathwork, serta penampilan musik dari Orkes D’Growol. Agenda hari pertama ini berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.
Pada Minggu (30 November), kegiatan dimulai kembali pukul 08.00 WIB dengan sesi yoga, sulur yoga, yoga ketawa, serta workshop lain yang masih mengangkat khasanah kecantikan dan kesehatan Nusantara. Siang hari akan diisi pemecahan rekor MURI “Seni Menggambar Daundala Awicarita”, pembagian 1.000 porsi gudeg gratis dari Bu Tjitro, talkshow bertajuk “Dari Jogja untuk Nusantara: Budaya, Keberlanjutan, dan Wellness dalam Satu Harmoni”, serta penampilan tari klasik gaya Yogyakarta oleh Kinanti Sekar Rahina.


Infografik: Instagram/Jogja Cultural Wellness Festival
Puncak acara penutupan adalah Night Healing Music Concert bersama Kunto Aji yang dijadwalkan mulai pukul 16.00 hingga 21.00 WIB. Konser ini juga menghadirkan Sayom Satria, Gang Sadewa, serta Sanggar Seni Kinanti Sekar Rahina sebagai pendukung. Konser malam ini bersifat berbayar dengan harga tiket early bird Rp80.000 (20–23 November), regular Rp100.000 (24–29 November), dan on the spot Rp125.000. Tiket dapat dibeli melalui jcwf-online.globaltix.com.
Selama dua hari, pengunjung juga dapat menjelajahi Marketplace & Community Fair edisi Harmony, mengikuti open healing sessions, serta berbagai dialog komunitas dan talkshow inspiratif. JCWF 2025 sendiri merupakan kerja sama Dinas Pariwisata DIY, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, dan sejumlah mitra swasta yang konsisten mengangkat nilai-nilai kuliner sehat, gaya hidup berkelanjutan, dan penyembuhan berbasis tradisi Jawa.





