Festival Literasi Jogja 2025 Hadir Juli Ini: Buku, Kajian, dan Kuliner di Satu Tempat

Yogyakarta, 30 Juni 2025 — Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadi tuan rumah Festival Literasi Jogja 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 9 hingga 13 Juli mendatang. Acara ini akan diselenggarakan setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00 WIB.

Infografik: Instagram/FESTIVAL LITERASI JOGJA

Festival ini mengusung tema “Membaca, Berdaya, dan Sejahtera” dan dirancang untuk menjadi ruang publik yang menghidupkan budaya literasi di tengah masyarakat. Berdasarkan informasi yang dibagikan melalui media sosial, rangkaian acara yang disiapkan menyasar berbagai kalangan, dari pelajar hingga keluarga.

Read More

Kegiatan ini disebut diikuti oleh ratusan penerbit, memberi ruang bagi masyarakat untuk mengakses buku dengan harga yang lebih terjangkau.

Ragam Kegiatan dalam Festival

Selama lima hari penyelenggaraan, pengunjung akan disuguhi berbagai kegiatan literasi dan seni. Salah satu agenda utama adalah pasar buku yang menawarkan diskon hingga 80 persen dengan harga mulai dari Rp5.000.

Selain itu, festival ini akan diramaikan dengan panggung seni dan cerita literasi, sesi ngobrol buku, serta sinau bareng—yang merupakan forum belajar bersama. Tak hanya di dalam ruangan, pengunjung juga dapat menikmati suasana luar ruang melalui piknik literasi, sebuah konsep membaca santai yang dikemas dalam suasana terbuka.

Ruang Dialog dan Hiburan

Festival ini juga membuka ruang dialog melalui sesi “Kajian (Ora) Sepele” yang akan membahas isu-isu literasi dari perspektif yang ringan namun substansial. Bagi pengunjung yang ingin terlibat lebih aktif, tersedia pula kompetisi atau lomba-lomba dengan berbagai tema literasi.

Untuk melengkapi pengalaman pengunjung, tersedia pasar kuliner yang menghadirkan beragam makanan dan minuman lokal. Ini menjadi penunjang bagi pengunjung yang ingin menghabiskan waktu lebih lama di lokasi acara.

Dengan jadwal kegiatan yang padat dan beragam, Festival Literasi Jogja 2025 tampaknya menjadi upaya berkelanjutan dari pemerintah daerah untuk menghidupkan ekosistem literasi. Kegiatan ini tidak hanya mendorong minat baca, tetapi juga memperkuat peran literasi sebagai alat pemberdayaan masyarakat.

Informasi lebih lanjut mengenai susunan acara dan peserta dapat ditemukan melalui kanal resmi media sosial milik Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY atau platform daring yang mereka sediakan menjelang hari pelaksanaan.

Related posts

Leave a Reply