Aceh Perkusi 2025: Festival Budaya dan Musik Tradisi di Aceh Utara

20 Agustus 2025 – Acara Aceh Perkusi 2025 akan menghadirkan berbagai penampilan musik perkusi tradisional dan modern dari seniman lokal, mancanegara, hingga musisi senior yang dikenal luas di bidangnya. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda kebudayaan di Aceh yang menonjolkan kekayaan tradisi tabuhan Rapai serta bentuk seni perkusi lainnya.

Infografik: Instagram/Aceh Perkusi

Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 22 hingga 24 Agustus 2025. Lokasi utama kegiatan berada di Monumen Samudera Pasai, Kabupaten Aceh Utara, serta Gampong Meunasah Mesjid, Kota Lhokseumawe. Kedua lokasi tersebut dipilih sebagai pusat penyelenggaraan untuk menampilkan rangkaian pertunjukan sekaligus mendekatkan masyarakat dengan seni tradisi pesisir Aceh.

Read More

Selain penampilan perkusi, kegiatan ini juga mencakup sejumlah program pendukung. Di antaranya adalah pameran alat musik perkusi dan workshop yang terbuka bagi masyarakat. Beberapa kegiatan budaya yang menjadi bagian dari rangkaian acara meliputi Saweu Gampong, Peukan Raya, Meuseuraya, Meuramin, Meutuah, dan Peukateun Raya.

Pada saat bersamaan, beberapa kegiatan kebudayaan lain yang berkaitan dengan identitas lokal Aceh juga akan digelar, antara lain Pentas Budaya Tradisi Pesisir, Festival Rapai Pasee, Pameran Keliling Museum Aceh, serta Bioskop Keliling BPK Aceh. Seluruh agenda tersebut menjadi bagian dari upaya pelestarian dan regenerasi seni tradisi di Aceh.

Acara ini dimaksudkan sebagai ruang pengenalan, pelestarian, serta penguatan identitas budaya Aceh. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif melalui kolaborasi antara seniman, komunitas, dan pelaku UMKM lokal.

Dengan beragam program yang disusun, Aceh Perkusi 2025 menjadi salah satu agenda budaya yang menyoroti peran seni tradisi dalam memperkuat karakter masyarakat. Informasi lebih lanjut mengenai rangkaian kegiatan dapat diperoleh melalui media sosial resmi Aceh Perkusi maupun kanal informasi kebudayaan Pemerintah Aceh.

Related posts

Leave a Reply