Seremonia.id – Grup music Nasida Ramai menjadi ramai di media sosial karena berhasil tampil di Jerman. Grup Kasidah asal Semarang, Jawa Tengah ini terkenal dengan lagunya yang kerap diputar di rumah-rumah warga seperti Sholawat Badar, Bom Nuklir, Kota Santri, Perdamaian, dan banyak lainnya.
Grup ini dipenuhi dengan personilnya yang seluruhnya adalah perempuan, tampil di ajang Opening Week Music Program Documenta Fifiteen di Kassel, Jerman pada akhir pekan lalu, Sabtu, 18 Juni 2022.
Aksi Grup kasidah ini disebarkan lewat akun instagram @nasidahriasemarang yang menunjukkan banyak penonton yang tertarik dan menikmati lagu andalan mereka termasuk Perdamaian.
Meskipun terhalang perbedaan bahasa, pennonton di Jerman tentu saja tidak sepenuhnya memahami makna lagu perdamaian.
Dirilid pada 1982, Perdamaian bukanlah lagu biasa meskipun liriknya sederhana dan memiliki makna yang begitu dalam dan penuh paradoks.
Pesan perdamaian yang seolah menampar logika para pecandu perang. Perdamaian digubah seorang ulama, KH. Bukhori Masruri yang semasa hidupnya memang dikenal sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah.
Pada saat itu, KH Bukhori menggunakan nama samara yakni Abu Ali Haedar sebagai penciptanya.
Tahun 2005, lagu iini sempat diaransemen ulang oleh band Gigi dengan gaya kekinian. Terbukti hingga kini, liriknya masih sesuai dengan situasi di tahun 2000 an.
