
Official Photo By Presiden Musikindo
Yogyakarta, 11 Desember 2025 – Unit Grunge dari Yogyakarta, Tanda Seru! yang sempat merilis album perdananya Negeri Para Begundal pada 29 April 2025 lalu, kini telah rilis tiga video klip dari album tersebut dalam reinterpretasi berformat live orchestra yang mulai meluncur sejak 7 Desember 2025. Tiga lagu yang diluncurkan dalam format megah tersebut berturut-turut adalah “Panitia Akhirat”, “Setiap Hari Kami Berdoa Agar Koruptor Dihukum Mati” dan “Negeri Para Begundal’. Tanda Seru! Adalah proyek solo berformat band dari Yunan Helmi, pendiri label rekaman dan manajemen Presiden Musikindo, penulis dan produser lagu anak dengan nama artis Om YeHa, yang karyanya sering ditemui di channel youtube GNP Music ,dan produser lagu “Crolatte” dari Raja Giannuca Putra, penyanyi Indonesian Idol yang sempat masuk nominasi Vision+ Awards untuk Best Original Soundtrack.
Solo project dengan pendekatan full band ini mempunyai kolaborator tetap yaitu; Leca Percussion (drum) dan Evanny Noei Rana (bass), dua nama yang menjadikan Tanda Seru! sebagai proyek dengan formasi tetap yang berbentuk band penuh. Leca Percussion bukan nama asing lagi di dunia perkusi, mahasiswi ISI Yogyakarta ini pernah jadi session drummer Indonesian Idol 2023 pula sering menjadi session drummer Taksu, Dvy, FSTVLST, Dewa Budjana dan bahkan Majelis Lidah Berduri. Kemudian bassist Evanny Noei Rana juga pernah menjadi bassist band Metalcore Vortex of Hatred dan kini menjadi konten kreator serta brand ambassador lini bass dari brand Fender.
Tiga lagu tersebut dipilih dan dirilis ulang karena Tanda Seru! Melihat bahwa keadaan negara akhir-akhir ini sudah bobrok dan di luar batas toleransi rakyat untuk bersabar. Tiga lagu tersebut antara lain menyoroti ulama-ulama buruk yang mengeksploitasi umat demi kepentingan elit, ekspresi kekesalan kami atas koruptor yang dihukum ringan, dan terakhir merupakan gambaran keputusasaan rakyat di negeri kaya yang dikuasai para munafik dan penyalahguna kekuasaan. Alasan utama dari pembuatan versi orkestra dari tiga lagu tersebut adalah karena niat artistik yang terpendam lama dari Yunan Helmi. Kemudian pada suatu ketika di suatu event Tanda Seru! berkesempatan untuk berkolaborasi dengan RJA Orchestra dan tanpa pikir panjang, grup orkestra tersebut diajak untuk berkolaborasi.
“Tiga lagu ini kami pilih dan rilis ulang karena kondisi negara yang kian bobrok—dari ulama buruk yang mengeksploitasi umat, koruptor yang dihukum ringan, hingga para munafik dan penyalahguna kekuasaan yang membuat rakyat kehilangan tempat untuk pulang dan mengadu,” ujar Yunan
“Rencananya memang sejak awal saya ada niat artistik untuk mengolah lagu-lagu dari album kami menjadi format orkestra. Di suatu kesempatan kami dipertemukan dalam satu panggung kolaborasi bersama RJA Orchestra. Kemudian tanpa pikir panjang, setelah event tersebut saya ajak mereka untuk berkolaborasi mereinterpretasi tiga lagu dari Negeri Para Begundal menjadi format live-orchestra, sekalian kami buatkan video clipnya,” tambah Yunan
Proses pembuatan live session orchestra untuk tiga lagu Tanda Seru! digarap dalam kolaborasi intens yang dipimpin Yunan Helmi sebagai producer, composer, lyricist, conceptor, dan director music video, dengan Arul Fortis menangani mixing-mastering serta aransemen dikerjakan Yunan bersama Aaron. Proyek ini melibatkan kolektif violin Melody Violin sebagai tamu dan seluruh musisi RJA Orchestra—dengan Aaron sebagai strings arranger, Raka sebagai strings conductor—serta tambahan vokal dari Aisha Dama Candrika, Malaika Azura, dan kutipan syair Arab oleh qoriah Nadhifa Azzahra; sementara untuk “Negeri Para Begundal”, mereka turut menggandeng arranger senior Merlisto. Pada sisi video, Yunan memimpin proses pengambilan gambar bersama kameramen Ardhan dan Vito, dibantu Gabby sebagai production manager dan Widya sebagai talent manager. Seluruh produksi yang berlangsung di Kampus ITDA Yogyakarta ini rampung dalam waktu relatif singkat, hanya satu bulan pada November 2025.
“Tiga video live orchestra tersebut terbilang singkat waktu produksinya yaitu dalam satu kali shoot untuk tiga lagu. Semua berkat kolaborator RJA Orchestra, Melody Violin, Tim Produksi video dan Kampus ITDA Yogyakarta,” ujar Yunan
Rencananya setelah rilis tiga video klip dan lagu tersebut di youtube dan DSP, Tanda Seru! masih akan terus merilis single secara satu per satu setelah album Negeri Para Begundal rilis. Single-single tersebut sudah dirilis sejak Juni sampai October 2025 lalu.
“Selain merilis tiga lagu tersebut dalam format video dan live orchestra audio, kami juga meneruskan untuk merilis single-single kami satu per satu yang merupakan lanjutan dari album Negeri Para Begundal,” tutup Yunan.
Seri video live orchestra “Panitia Akhirat”, “Setiap Hari Kami Berdoa Agar Koruptor Dihukum Mati” dan “Negeri Para Begundal’ sudah bisa dinikmati di youtube dan DSP sejak 7 Desember 2025 via Presiden Musikindo. -alfan-

Album Negeri Para Begundal: https://open.spotify.com/album/5OYNVEswuJh3j0D4Hp850H?si=yeEGQbQ6S3efyZls2gOMmw
PAGE YOUTUBE: https://www.youtube.com/@officialtandaseru
LINK YOUTUBE: “Panitia Akhirat”: https://www.youtube.com/watch?v=n0YXDWDFUY4





