Seremonia.id – LG Energy Solution (LGES) Korea Selatan pada Rabu memulai pembangunan pabrik pengolahan nikel di Indonesia, bagian dari investasi perusahaan senilai $9,8 miliar di negara itu untuk memproduksi baterai kendaraan listrik.
Perusahaan akan membangun smelter senilai $3,5 miliar dengan kapasitas untuk memproduksi 150.000 ton nikel sulfat per tahun, kata pejabat LGES kepada Joko Widodo pada upacara di kawasan industri Batang di Jawa Tengah, yang disiarkan langsung,
Ini juga akan membangun pabrik senilai $2,4 miliar di Taman Batang untuk memproduksi 220.000 ton prekursor dan 42.000 ton katoda per tahun. Itu akan menyediakan bahan baku utama untuk pabrik sel baterai 200 gigawatt-jam yang direncanakan di kota industri Karawang di Jawa Barat, senilai $3,6 miliar.
Dilansir dari Reuters, LGES dan perusahaan tambang negara Indonesia Aneka Tambang (Antam) (ANTM.JK) akan menandatangani perjanjian pada bulan September untuk bersama-sama berinvestasi di tambang nikel senilai $300 juta di pulau timur Halmahera untuk memproduksi 16 juta ton bijih nikel, Presiden LGES Lee Bang- kata Soo.
Dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki ambisi untuk menjadi produsen utama produk-produk berbasis nikel, kata Jokowi saat peluncuran.
Indonesia menghentikan ekspor bijih nikel pada 2020 dalam upaya menarik investasi asing untuk mengembangkan industri hilirnya. Jokowi mengatakan dia juga ingin meniru strategi ini untuk sumber daya alam lainnya, termasuk menghentikan ekspor bauksit dan timah yang belum diproses.
Pada September 2021, LGES dan Hyundai Motor Group memulai pembangunan pabrik senilai 1,1 miliar dolar di Bekasi, Jawa Barat, juga untuk membuat baterai EV.