Seremonia.id – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian integral dari pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota ASEAN. Mereka merupakan bagian terbesar dari perusahaan dan berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja dan GDP Negara Anggota ASEAN. Memperingati Hari ASEAN ke-55 yang jatuh pada 8 Agustus lalu, Investree Indonesia memperkuat sinergi dengan Investree Thailand dan Investree Philippines (Investree Regional) dalam rangka memberdayakan lebih banyak pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) serta mendorong kemandirian ekonomi di Asia Tenggara.
Sinergi tersebut didasarkan pada model bisnis Investree yang berfokus pada pembiayaan rantai pasok serta mengimplementasikan gagasan yang ada pada pembentukan ASEAN Framework on Equal Economic Development. Di mana melalui penyaluran akses pembiayaan mudah dan cepat bagi UMKM, Investree Regional berkomitmen untuk ikut serta mengurangi kesenjangan pembangunan, memperkuat sumber daya manusia, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan partisipasi yang lebih luas dalam proses integrasi ASEAN.
Co-Founder & CEO Investree Indonesia sekaligus CEO Investree Regional, Adrian Gunadi mengatakan, “Untuk menumbuhkan pelaku UMKM, Investree Regional memiliki strategi yang sama untuk diimplementasikan di Indonesia, Thailand, dan Filipina. Kami konsisten berfokus pada strategi kunci membangun ekosistem closed-loop strategi
Di mana kami meningkatkan kemitraan dengan perusahaan e-commerce, payment gateway, dan lain sebagainya agar bisa masuk ke dalam ekosistem mereka dan membiayai masing-masing merchant-nya serta memanfaatkan data yang mereka miliki untuk proses penilaian kredit yang lebih aman. Pelaku UMKM, kan, tulang punggung perekonomian di setiap negara di dunia. Jadi kita harus mendukung mereka semaksimal mungkin. Itulah mengapa Investree Regional konsisten menerapkan model pembiayaan yang menyentuh seluruh tahap dari hulu hingga hilir. Kami percaya itu dapat membuat ekosistem UMKM di ASEAN tumbuh secara serentak.”
Pada praktiknya, kampanye payung #KolaborasiuntukTumbuh diterapkan secara menyeluruh. Tak hanya oleh Investree Indonesia dengan para pemangku kepentingan di sini, tapi juga dengan Investree Thailand dan Investree Philippines, dan diimplementasikan juga oleh kedua entitas di 2 (dua) negara tersebut. Dalam mempertahankan Investree sebagai top of mind fintech lending di Asia Tenggara, Investree Indonesia banyak bersinergi dengan Investree Thailand dan Investree Philippines kaitannya dengan aspek produk dan inovasi, teknologi, dan pemasaran untuk lebih memudahkan para pelaku UMKM memperoleh fasilitas pinjaman dan mengembangkan bisnisnya di negara-negara tersebut.
Harapannya, sinergi yang dilakukan oleh Investree Regional dapat memantapkan proses bisnis di masing-masing negara, semakin banyak pelaku UMKM yang terbantukan, dan kemandirian ekonomi dapat tercapai. Di Negeri Gajah Putih, Investree Thailand melihat pertumbuhan berkelanjutan pada fintech lending dan berharap mencapai target 1 miliar THB pada akhir tahun.
Untuk mendukung dan melanjutkan pertumbuhan tersebut, Investree Thailand sedang dalam proses penggalangan dana Seri A untuk memperkuat platformnya sebagai sumber pembiayaan alternatif bagi pelaku UMKM di Thailand serta menjadi pilihan pendanaan bagi investor pada periode pemulihan ekonomi saat ini. Hal itu diungkapkan oleh Co-Founder & CEO Investree Thailand, Natsuda Bhukkanasut, “Jumlah UMKM yang kami bantu tumbuh 28 kali lipat antara Juni 2022 dan Juni 2021.
Kami telah mengumpulkan sekitar THB 500 juta untuk pelaku UMKM sejak kami menerima lisensi dari Securities and Exchange Commission (SEC) Thailand. Kami saat ini berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kami pada 2022 dan bersinergi penuh dengan Investree Indonesia untuk penguatan produk dan inovasi.”
Sedangkan, Investree Philippines meluncurkan kampanye “2gether Towards the Future” untuk mengangkat sektor UMKM nasional Filipina. Sejak diluncurkan pada 2020, platform fintech lending persembahan Investree Group dan F(DEV) Digital Innovations and Ventures, Inc. ini telah melayani lebih dari 100 pelaku UMKM Filipina dan membiayai lebih dari 400 pinjaman hingga Juni 2022. “Investree Philippines telah memberikan solusi pembiayaan inovatif, transparan, dan layak bagi bisnis lokal melalui peluang kolaboratif dengan investor,” ujar Country Manager Investree Philippines, Alexander Capulong.
Kolaborasi baru dilakukan oleh Investree Philippines di antaranya dengan sekolah manajemen dan institusi riset terkemuka Asian Institute of Management (AIM) dan Department of Trade and Industry (DTI) untuk memperluas edukasi tentang manfaat fintech lending bagi kemajuan bisnis UMKM lokal.
Sementara itu, Investree Indonesia mencatatkan pertumbuhan bisnis signifikan pada akhir Juni 2022. Kepada 14 ribu pelaku UMKM yang tergabung di Investree, pionir fintech lending ini berhasil membukukan total fasilitas pinjaman Rp17,6 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp11,3 triliun. Untuk angka pinjaman tersalurkan Rp11,3 triliun, Investree berkontribusi 4% terhadap total pencairan nasional dengan pinjaman outstanding Rp1,4 triliun, 3% dari total outstanding nasional.
Dengan fokus bisnis pembiayaan rantai pasok dan deretan produk unggulan seperti Invoice Financing, Working Capital Term Loan, dan Buyer Financing, Investree mampu memelihara tingkat keberhasilan pinjaman (TKB90) di atas rata-rata TKB90 nasional yaitu 97,61% (per Mei). Pada pertengahan 2022, sudah ada total 55 ribu Lender unik (Individu dan Institusi, kumulatif sejak awal berdiri) di Investree.