
Tokyo, 6 Oktober 2025 — Musisi dan penulis lagu Jepang Kenshi Yonezu kembali mencatatkan tahun yang penuh pencapaian melalui karya-karya yang terus memperluas pengaruhnya di kancah musik global. Dikenal luas atas perpaduan antara sensitivitas lirik, kekuatan visual, dan konsep produksi yang matang, Yonezu mempertahankan posisinya sebagai salah satu sosok paling berpengaruh dalam industri musik Jepang kontemporer.
Perjalanan karier Kenshi Yonezu dimulai dengan nama panggung HACHI, di mana ia meraih pengakuan luas melalui karya-karya Vocaloid yang diunggah secara daring. Sejak beralih menggunakan nama aslinya pada 2012, Yonezu menampilkan karakter musikal yang khas, tidak hanya lewat musik, tetapi juga melalui ilustrasi dan penyutradaraan video musik yang ia tangani sendiri.
Popularitasnya mencapai puncak dengan lagu “Lemon”, yang menjadi lagu tema untuk serial televisi Unnatural. Video musiknya kini tercatat sebagai yang paling banyak ditonton di Jepang, serta menempati posisi puncak Billboard Japan dua tahun berturut-turut.
Album STRAY SHEEP yang dirilis pada 2020 menembus angka penjualan 1,9 juta kopi, menjadikannya artis Jepang dengan posisi tertinggi dalam daftar IFPI Global Ranking Chart. Pada masa pandemi, Yonezu tetap aktif dengan berpartisipasi dalam konser virtual Fortnite, kolaborasi global bersama UNIQLO, dan berbagai proyek lintas bidang yang menunjukkan kapasitas artistiknya di luar musik semata.
Kiprahnya diakui secara luas dengan sejumlah penghargaan, termasuk AAC Award, penghargaan Art Encouragement Prize for New Artists dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang, serta masuk dalam daftar Forbes 100 Asian Digital Stars.
Tahun-tahun berikutnya memperlihatkan kesinambungan kreativitas yang tak surut. Pada 2022, ia merilis lagu “M87” sebagai tema film Shin Ultraman serta “POP SONG” untuk kampanye iklan PlayStation. Kesuksesan internasional semakin diperkuat melalui lagu “KICK BACK”, tema pembuka untuk anime Chainsaw Man, yang menembus Spotify Global Top 50 dan menjadi lagu Jepang pertama yang meraih sertifikasi Gold dari RIAA di Amerika Serikat.
Pada 2023, Yonezu menulis lagu “Tsuki wo Miteita – Moongazing” untuk Final Fantasy XVI dan “Chikyugi – Spinning Globe”, lagu tema film The Boy and the Heron karya Studio Ghibli yang kemudian meraih Academy Award for Best Animated Feature (2024).
Aktivitasnya berlanjut pada 2024 melalui perilisan lagu “Garakuta – JUNK”, yang menjadi tema film Last Mile, serta album keenamnya LOST CORNER. Di tahun yang sama, ia juga berkolaborasi dengan UNIQLO dalam seri UT Pop Culture, sekaligus bekerja sama dengan Godiva Japan dalam koleksi eksklusif GODIVA x HACHI Donut Hole Collection, kolaborasi pertama Godiva dengan seorang artis di dunia.
Menjelang akhir tahun 2024, Yonezu meluncurkan “Azalea”, lagu tema untuk serial global Netflix Beyond Goodbye, dan tampil di ajang musik tahunan Kōhaku Uta Gassen setelah enam tahun absen.
Sepanjang 2025, aktivitas internasionalnya semakin meningkat. Ia merilis lagu “Plazma” sebagai tema film dan serial anime Mobile Suit Gundam GQuuuuuuX -Beginning-, serta menghadirkan lagu tema anime Medalist melalui video kolaborasi bersama peraih medali emas Olimpiade Musim Dingin, Yuzuru Hanyu.
Kenshi Yonezu juga menggelar tur terbesar dalam kariernya bertajuk KENSHI YONEZU 2025 WORLD TOUR / JUNK, menjangkau Asia, Eropa, dan Amerika Serikat dengan total penonton mencapai lebih dari 440.000 orang. Setelah rangkaian tersebut, ia mengumumkan tur baru KENSHI YONEZU 2026 TOUR / GHOST, yang akan mencakup 14 pertunjukan di enam kota besar Jepang mulai November 2026.
Pada September 2025, Yonezu kembali menjadi sorotan dengan perilisan lagu “IRIS OUT”, lagu tema film Chainsaw Man – The Movie: Reze Arc, dan “JANE DOE” sebagai lagu penutupnya.
Hingga kini, video musik “Lemon” telah melampaui 930 juta penayangan, menjadikannya salah satu video musik paling sukses sepanjang sejarah Jepang. Secara keseluruhan, 17 video musik karya Yonezu telah menembus angka 100 juta penayangan masing-masing, termasuk “Eine Kleine,” “LOSER,” “Peace Sign,” “Haiiro to Ao,” dan “KICK BACK.” Kanal YouTube resminya telah diikuti oleh lebih dari 7,9 juta pelanggan, menegaskan pengaruh global yang konsisten ia bangun selama lebih dari satu dekade.
Dengan jejak kreatif yang terus berkembang, Kenshi Yonezu menunjukkan bahwa batas antara musik, seni, dan teknologi bukanlah penghalang, melainkan ruang terbuka bagi eksplorasi. Perjalanannya dari HACHI hingga menjadi ikon global merepresentasikan transformasi seniman modern Jepang di era digital.
Informasi lebih lanjut mengenai karya dan kegiatan Kenshi Yonezu dapat diperoleh melalui situs dan kanal media resmi artis tersebut.
LISTEN: “IRIS OUT” | “JANE DOE”





