P&G Indonesia Bekerjasama dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik untuk Luncurkan Program Kesetaraan Gender #WeSeeEqual bagi 10,000 Remaja Jawa Barat

Bandung, 24 April 2018 – Procter & Gamble (P&G) Indonesia dan Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC) mengumumkan peluncuran program kerjasama “WeSeeEqual: Transforming Gender Norms among School Children”, untuk mempromosikan kesetaraan gender, di Bandung, Jawa Barat. Melalui kerjasama strategis antara P&G dan YSTC, program ini akan berfokus untuk mempromosikan kesehatan, perilaku hidup aman dan memperkuat upaya dalam mengatasi kekerasan berbasis gender dengan kerjasama yang terintegrasi dengan unit kesehatan sekolah (UKS), dengan target jangkau 10,000 anak-anak remaja.

“Kami sangat bangga dan bahagia dapat bekerjasama dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik, sebagai mitra ahli kami yang telah berpengalaman membantu dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak, untuk mempromosikan kesetaraan gender di wilayah Jawa Barat. P&G bercita-cita untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi kita semua – baik di dalam maupun di luar lingkungan P&G – dunia yang bebas dari bias gender dan dunia dengan representasi gender, hak suara dan kesempatan yang setara untuk meningkatkan kualitas hidup,” ungkap Stephan Sinisuka, Corporate Communications Manager PT Procter & Gamble Home Products Indonesia.

Sebagian besar norma-norma gender yang dijumpai di Indonesia mendiktekan bahwa perempuan memiliki lebih hal yang lebih sedikit  dalam pengambilan keputusan, memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya dan menanggung beban pekerjaan – baik di rumah maupun di tempat kerja. Situasi ini sebagai faktor penentu utama yang mendasari kesehatan reproduksi. Fakta ini pun turut didukung oleh data yang menunjukkan tingginya remaja perempuan usia 13-15 tahun di Jawa Barat menderita kekurangan gizi. Bahkan, 42% dari kelompok ini mengalami anemia.

Selain itu, tingkat kematian ibu dan angka kematian bayi baru lahir di Jawa Barat menempati angka yang cukup tinggi dan rendahnya tingkat harapan hidup bayi yang baru lahir semakin meningkat. Situasi ini berujung pada meningkatnya persentase putus sekolah (40%), dengan jumlah anak perempuan melebihi laku-laki di wilayah Jawa Barat. Faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap hal ini antara lain tekanan ekonomi/tenaga kerja di bawah umur dan pernikahan dini. Pernikahan dini pun menjadi penyebab dan konsekuensi dari tingkat putus sekolah.

Menanggapi situasi itu, dengan visi dan misi yang sejalan untuk kepedulian yang sama, proyek ini dirancang khusus untuk menangani masalah norma gender, dengan; (1) meningkatkan ketersediaan dan kualitas layanan kesehatan, kebersihan, dan gizi berbasis sekolah dan meningkatkan fasilitas kesehatan sekolah, (2) meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa, guru dan orang tua, dan (3) memengaruhi pemerintah daerah untuk mendukung layanan remaja-dan anak perempuan yang ramah di sekolah dan di masyarakat. Ketika kemitraan berjalan, proyek diharapkan untuk mencapai hasil dengan bekerja dengan (1) siswa, (2) guru kesehatan dan konselor sekolah, dan (3) kelompok orang tua.

“Kami ingin menciptakan dunia yang lebih baik dimana setiap anak dapat memperoleh hak yang sama untuk hidup, dilindungi, berkembang dan berpartisipasi di masyarakat. Kami sangat berharap untuk melihat program ini dapat menghadirkan perubahan yang signigikan bagi anak-anak dan bersama dengan P&G sebagai mitra kami, Yayasan Sayangi Tunas Cilik optimis untuk dapat memenuhi target #WeSeeEqual,” ujar Maitra Widiantini, Fundraising, Marketing, Communication Director Yayasan Sayangi Tunas Cilik.

Menciptakan dunia yang lebih baik melalui Kesetaraan Gender adalah salah satu prioritas P&G Citizenship. Sebagai perusahaan yang memahami wanita, P&G memanfaatkan wawasan untuk mengungkap fenomena bias gender dan mengambil tingakan untuk memicu percakapan dan memotivasi peruabahan. Melalui brand P&G, suara perusahaan dan melalui indivitu serta mitra seperti YSTC, P&G optimis untuk selalu dapat hadirkan dunia yang lebih baik bagi yang membutuhkan. Komitmen ini telah menerima berbagai pengakuan dan penghargaan seperti “Best Workplace for Female Employees” oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 2015 dan “Best Workplace Award and Female Empowerment Award” oleh Global CSDR Summit yang diadakan pada 19 April 2018.

Related posts

Leave a Reply