Tanah Datar, 13 November 2024 — Festival Pesona Minangkabau (FPM) 2024 akan segera diselenggarakan pada tanggal 5 hingga 8 Desember mendatang, menghadirkan salah satu pagelaran budaya terbesar di Sumatera Barat. Festival yang termasuk dalam rangkaian Kharisma Event Nusantara 2024 ini bertempat di Istano Basa Pagaruyung dan Lapangan Cindua Mato, Batusangkar.
Memperkenalkan Kekayaan Budaya dan Tradisi Minangkabau
Festival yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Tanah Datar ini bertujuan untuk merayakan dan mempromosikan pesona wisata serta kekayaan budaya Minangkabau. FPM mengangkat ragam atraksi seni dan budaya, termasuk pertunjukan tari, lagu tradisional, dan pameran benda pusaka yang mengandung nilai-nilai sejarah bagi masyarakat Minangkabau. Tidak hanya itu, festival ini juga mengadakan pameran Pariwisata, Ekonomi Kreatif (Parekraf), serta Pasar Kuliner Minangkabau yang menampilkan makanan khas daerah.
Rangkaian Acara FPM 2024
Di Festival Pesona Minangkabau 2024, berbagai acara khas dan unik dari kebudayaan Minangkabau akan dihadirkan dalam bentuk atraksi dan pameran menarik yang terbuka untuk umum. Berikut beberapa sorotan rangkaian acara yang patut dinantikan:
- “Satu Nagari Satu Event” dan Pawai Budaya Minangkabau
- Pergelaran Budaya Minangkabau
- Pergelaran Silat Tradisional Minangkabau
- Festival Matrilineal & Pameran Benda Pusaka
- Pasar Kuliner Minangkabau
- Pacu Jawi
- Minangkabau Songket Fashion Show
- Authentic Minangkabau Day & Festival Nagari Wisata
- Pameran Foto Pesona Budaya Minangkabau
- Pameran UMKM, Kampung Kopi, dan Makan Bajamba
Diharapkan Menarik Ribuan Pengunjung
Festival ini direncanakan akan berlangsung setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.30 WIB, dengan live streaming di kanal YouTube Tanahdatar TV bagi yang tidak bisa hadir langsung. Selain masyarakat lokal, diharapkan FPM dapat menarik wisatawan dari luar daerah, bahkan mancanegara, untuk menikmati dan merasakan pengalaman langsung kebudayaan Minangkabau.
Festival Pesona Minangkabau 2024 bukan hanya menjadi ajang perayaan budaya semata, tetapi juga upaya strategis untuk memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal yang dimiliki Sumatera Barat ke kancah nasional maupun internasional.