Bank DBS Indonesia telah mengalokasikan dana sosial Uncommitted Revolving Credit Facility senilai satu triliun rupiah kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam rangka program MEKAAR (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Langkah ini menegaskan komitmen Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, terutama di kalangan wanita. Acara penandatanganan kerjasama ini dihadiri oleh Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie, dan Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi PT PNM, Sunar Basuki.
Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencatat bahwa di Indonesia terdapat sekitar 37 juta UMKM, dimana pengusaha wanita memiliki andil yang signifikan. Namun, akses permodalan usaha bagi wanita masih menjadi kendala yang serius, yang disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk pengecualian sosial, kurangnya pengalaman dalam sistem perbankan formal, kesulitan mendapatkan pinjaman, dan kurangnya kemampuan keuangan secara keseluruhan. Untuk mengatasi tantangan ini, Bank DBS Indonesia memandang pentingnya memberikan dukungan dalam bentuk dana pinjaman kepada PNM, sejalan dengan misi Bank untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui UMKM dan inklusi keuangan.
Kunardy Lie, Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, menyatakan, “Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan PNM untuk membantu wanita memperoleh pendanaan agar dapat mandiri secara finansial. Melalui kerjasama ini, kami berharap dapat membantu pemerintah Indonesia dalam memberdayakan wanita untuk mengelola keuangan mereka dan mendukung kesejahteraan keluarga. Kami juga mengapresiasi prinsip pendanaan PNM yang menggabungkan nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan empati tinggi di antara anggota pendanaan berkelompok.”
Salah satu persyaratan utama dalam pemberian kredit ultra UMKM adalah untuk wanita. Menurut beberapa sumber, wanita cenderung memiliki tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang lebih rendah karena kedisiplinan dan tanggung jawab mereka dalam mengembalikan kredit secara tepat waktu. Selain itu, tingkat NPL PNM yang hanya 0,5 persen menunjukkan bahwa pendekatan wanita bekerja sama dengan wanita lain dalam komunitasnya memiliki dampak positif pada kinerja pinjaman kredit.
Sunar Basuki, Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi PT PNM, menyatakan, “Pendanaan dari Bank DBS Indonesia akan mendukung program MEKAAR yang ditujukan untuk jutaan wanita, terutama yang bergerak di sektor ultra UMKM dan berasal dari keluarga pra-sejahtera. Kami tidak hanya memberikan modal uang, tetapi juga program pengembangan usaha untuk membantu usaha skala rumah tangga dapat terus berkembang dan menghasilkan produk yang lebih bervariasi.”
Inklusi keuangan dan kesetaraan gender merupakan fokus utama dari prinsip keberlanjutan Bank DBS Indonesia. Melalui langkah-langkah seperti penyaluran pinjaman kepada mitra fintech untuk kaum unbanked dan pemberian dana hibah melalui DBS Foundation, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk memberdayakan perempuan dalam dunia bisnis. Dalam upayanya untuk mencapai keberlanjutan, Bank DBS Indonesia memiliki tiga pilar utama, yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking.
Baru-baru ini, Bank DBS Indonesia meraih penghargaan Triple A Award for Sustainable Finance dari The Asset untuk beberapa pendanaan yang terkait dengan Environment, Social, and Governance. Ini mencerminkan komitmen Bank dalam mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan dan kontribusi positifnya terhadap masyarakat.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai komitmen keberlanjutan Bank DBS Indonesia, silakan kunjungi laman resmi Bank DBS Indonesia.