Dubes RI Resmikan Ajang Kompetisi Anak Indonesia di Malaysia

Kota Kinabalu, MalaysiaSekolah-sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dan Community Learning Center (CLC) se-Malaysia mengikuti acara tahunan Kompetisi Sains Seni dan Olahraga (KS2O) yang akan berlangsung di Negeri Sabah selama tiga hari tanggal 8-10 September 2017. Acara yang dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana yang ditandai dengan pemukulan gong.

Acara yang merupakan program tahunan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur itu, dihadiri oleh Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Konsul Jenderal RI Kuching, Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Konsul RI Tawau, Home Staf kantor perwakilan RI di Malaysia, Tuan Wahab dari Jabatan PPD Sabah, Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Koordinator Penghubung (KP) CLC Sabah, Tawau dan Sarawak, serta para guru pendamping siswa yang berkompetisi.

Acara diawali dengan persembahan tarian selamat datang oleh grup tari siswi SIKK yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piala bergilir dari Kepala SIKL Drs. H. Agustinus Suharto, M.Pd., kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan kBRI Kuala Lumpur Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M,.Sc., yang kemudian disampaikan kepada Ketua Panitia KS2O 2017 Drs. H. Istiqlal, M.Pd.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan kompetisi bagi anak-anak Indonesia di Malaysia merupakan yang ketiga kalinya. “Pada tahun 2015 di SIKL, pada tahun 2016 di SIJB, dan pada tahun ini di SIKK”, papar Prof Ari Purbayanto, Jumat (8/9/2017) sore.

Lebih lanjut Prof Ari Purbayanto menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan program Atdikbud KBRI Kuala Lumpur dengan dukungan dana dari Kemendikbud RI melalui Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN).

Selama ini, dipertandingkan berbagai jenis sains dan seni. Pada tahun 2017, mata lomba baru yang terpertandingkan adalah olahraga bulu tangkis. Melalui acara seperti ini, diharapkan kedepan akan lahir orang hebat dari bidang Sains, Seni dan Olahraga dari anak-anak Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di ladang-ladang kelapa sawit baik yang bersekolah di kota maupun yang bersekolah di CLC dalam kebun kelapa sawit.

Secara terperinci, KS2O 2017 akan dipertandingkan 23 cabang mata lomba yang terdiri 126 peserta siswa dan 18 guru pendamping dari SIKL, SIKK, SIJB, CLC Sabah dan CLC di Sarawak. Selain itu, KS2O 2017 juga diikuti oleh peserta dari Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), Sekolah Indonesia Singapura (SIS), dan Sekolah Indonesia davao (SID).

Untuk mensukseskan acara ini, Atdikbud telah melantik 20 orang juri yang profesional di bidang masing-masing. “Kita berharap para juri ini akan bekerja dengan objektif”, ujar Prof. Ari Purbayanto lagi.

Selain itu, melalui KS2O diharapkan bisa terbentuk jejaring kerja sama antar lembaga melalui ajang kompetisi ini. Kedepan semoga mereka yang kini berada di perantaun menjadi mutiara bangsa yang unggul dan hebat.

Selanjutnya ucapan selamat datang dari Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu  Ahmad DH Irfan. Kepada semua peserta diharapkan dapat menjaga kesehatan selama berkompetisi supaya bisa tampil dengan maksimal.

Sementara itu, dalam sambutan peresmian acara, Duta Besar Rusdi Kirana mengaku terharu dengan penyelenggaraan KS2O bagi anak-anak Indonesia di malaysia “Ini sesuatu yang luar biasa” ungkap Duta Besar dan berterima kasih kepada Pemerintah RI atas dukungan dana sehingga terselenggarakannya KS2O.

Untuk tujuan memacu semangat kompetisi anak-anak Indonesia di Malaysia, Duta Besar berjanji bagi siswa SMA yg berprestasi akan diberikan beasiswa, juara 1-3 akan disekolahkan di Sekolah penerbangan di Jakarta di jurusan teknik engineering. Manakala siswa jenjang SMP yang juara 1-3, ayah ibunya diberikan tiket gratis ke Indonesia. Adapun Untuk SD juara 1-3 diberikan tiket gratis ke destinasi yg disediakan perusahaan Lion Air.

Dubes pada kesempatan jni juga berbagi pengalaman hidup dan tips sukses. Bagi anak CLC sangat luar biasa. Orang tua mereka kerja di kebun sawit dan mereka bisa bersekolah dengan baik walau dengan sarana prasarana yang terbatas.

Sebagai pemilik pesawat beliau merasakan sekolah yang jelek di wilayah Cirebon namun bisa menjadi founder Lion Air. “Dalam berusaha, tidak berputus asa, inti berhasil atau tidak tergantung diri sendiri. Apalagi untuk anak-anak CLC harus terus berjuang dan kembali ke tanah air untuk membangun Indonesia.

Acara pembukaan diresmikan dengan pemukulan gong oleh Duta Besar dengan didampingi oleh seluruh Konsul Jenderal, Kepala Sekolah dan tamu undangan lainnya. (Sumber: KBRI Kuala Lumpur)

Related posts

Leave a Reply