Indonesia, 13 Februari 2023 – DBS Group mencapai rekor kinerja di tahun 2022 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 20% menjadi SGD 8,19 miliar. Total pendapatan naik 16% menjadi SGD 16,5 miliar, melampaui SGD 16 miliar untuk pertama kalinya. Suku bunga yang lebih tinggi mendorong pendapatan bunga bersih, lebih dari sekadar mengimbangi penurunan pendapatan non-bunga akibat volatilitas pasar keuangan. Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) meningkat dari 46% menjadi 43%. Kualitas aset sangat tangguh. Rasio non-performing loan (NPL) menurun dari 1,3% pada akhir 2021 menjadi 1,1%, dan tunjangan khusus turun dari 12 basis poin pinjaman menjadi 8 basis poin. Pengembalian ekuitas naik dari 12,5% ke level tertinggi baru 15,0%.
Pada kuartal keempat, laba bersih mencapai rekor per kuartal sebesar SGD 2,34 miliar, naik 69% dari tahun lalu. Total pendapatan naik 41% menjadi SGD 4,59 miliar seiring dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 53% sementara pendapatan perdagangan dan keuntungan investasi meningkat dari basis yang rendah. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, laba bersih naik 5% karena pendapatan bunga bersih yang lebih tinggi dan tunjangan umum yang lebih rendah mengimbangi penurunan pendapatan non-bunga musiman. Pengembalian ekuitas sebanyak 17,2%, mencatat angka tertinggi dalam kuartal.
Sejalan dengan profil pendapatan yang lebih kuat, dewan direksi mengusulkan dividen final sebesar 42 sen per saham, meningkat enam sen dari payout sebelumnya. Kecuali keadaan yang tidak terduga, dividen tahunan akan naik menjadi SGD 1,68 per saham. Mengingat basis modal yang kuat, dewan direksi juga mengusulkan dividen khusus sebesar 50 sen per saham.
Total Pendapatan
Treasury Markets 1,174 (22) 204 (24) 6
Buku Komersial – Setahun Penuh
Pendapatan bunga bersih tumbuh 40% ke SDG 10,7 miliar. Margin bunga bersih meningkat 48 basis poin menjadi 2,11% dari suku bunga yang lebih tinggi.
Pinjaman naik 4% atau SGD 14 miliar dalam mata uang konstan menjadi SGD 415 miliar. Pertumbuhan dalam sembilan bulan pertama dimoderasi oleh sedikit penurunan pada kuartal keempat. Sementara permintaan pinjaman dasar tetap sehat, beberapa korporasi mengalihkan pinjaman mereka ke opsi pembiayaan yang lebih murah atau melunasi pinjaman oportunistis, dan nasabah wealth management mengurangi pinjaman marjin.
Pada tahun 2022, pinjaman korporasi non-perdagangan meningkat 5% atau SGD 13 miliar menjadi SGD 248 miliar dari pertumbuhan berbasis luas di seluruh negara dan sektor. Pinjaman perdagangan naik 4% atau SGD 2 miliar menjadi SGD 44 miliar, dengan peningkatan di paruh pertama sebagian diimbangi oleh penurunan di paruh kedua karena penetapan harga yang kurang menarik. Kredit perumahan tumbuh 4% atau SGD 3 miliar menjadi SGD 81 miliar, dengan mayoritas pertumbuhan terjadi di semester kedua. Pinjaman konsumen lainnya turun 7% atau SGD 3 miliar menjadi SGD 43 miliar karena pinjaman manajemen kekayaan menurun.
Pendapatan jasa bersih turun 12% menjadi SGD 3,09 miliar. Biaya wealth management turun 26% menjadi SGD 1,33 miliar karena kondisi pasar yang lebih lemah menyebabkan penjualan produk investasi yang lebih rendah. Biaya perbankan investasi juga lebih rendah, sebesar 44% menjadi SGD 121 juta, dikarenakan aktivitas pasar modal yang melambat.
Kegiatan biaya lainnya terus tumbuh. Biaya kartu naik 20% ke level tertinggi baru SGD 858 juta karena pengeluaran kartu secara keseluruhan mencapai rekor tertinggi dan pengeluaran perjalanan semakin membaik. Biaya terkait pinjaman meningkat 11% menjadi SGD 459 juta. Biaya layanan transaksi stabil di SGD 929 juta karena manajemen uang tunai yang lebih tinggi dan biaya perdagangan diimbangi oleh komisi pialang yang lebih rendah dari klien institusional.
Pendapatan non-bunga lainnya naik 1% menjadi SGD 1,52 miliar karena adanya peningkatan penjualan nasabah treasury kepada nasabah korporat dan manajemen kekayaan yang dimoderasi oleh keuntungan investasi yang lebih rendah.
Buku Komersial – Kuartal Keempat
Pendapatan bunga bersih tumbuh 14% dari kuartal sebelumnya menjadi SGD 3,40 miliar. Margin bunga bersih naik 31 basis poin menjadi 2,61% karena harga aset yang naik dari suku bunga yang lebih tinggi lebih dari peningkatan mengimbangi biaya simpanan. Dibandingkan dengan tahun lalu, pendapatan bunga bersih naik 74% didukung oleh kenaikan suku bunga.
Pendapatan biaya bersih turun 14% dari kuartal sebelumnya menjadi SGD 661 juta karena kegiatan wealth management dan aktivitas terkait pinjaman melambat secara musiman. Dibandingkan dengan tahun 2021, pendapatan komisi bersih turun 19% karena biaya wealth management dan investasi perbankan yang lebih rendah.
Pendapatan non-bunga lainnya turun 31% dari kuartal sebelumnya menjadi SGD 320 juta karena keuntungan investasi yang lebih rendah dan penjualan nasabah treasury. Dibandingkan dengan tahun lalu, pendapatan non-bunga lainnya naik 13% dari peningkatan penjualan nasabah treasury.
Kinerja Unit Bisnis
Pendapatan consumer banking/wealth management setahun penuh naik 25% menjadi SGD 6,65 miliar karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi mengimbangi dampak dari penjualan produk wealth management yang lebih rendah. Pendapatan segmen nasabah wealth management meningkat 20% seiring dengan peningkatan suku bunga serta kenaikan dua kali lipat untuk arus masuk uang baru bersih yang mengimbangi pendapatan biaya yang lebih rendah dari penjualan investasi. Pendapatan institutional banking meningkat 28% menjadi SDG 7,69 miliar. Pertumbuhan ini dipimpin oleh lebih dari dua kali lipat pendapatan manajemen kas sebagai akibat dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Pendapatan dari penyaluran kredit dan penjualan nasabah treasury juga lebih tinggi. Keuntungan ini dimoderasi oleh aktivitas pasar modal yang lebih lemah. Pendapatan treasury markets turun 22% dari tingkat luar biasa tahun sebelumnya menjadi SGD 1,17 miliar.
Pengeluaran
Pengeluaran setahun penuh 10% lebih tinggi menjadi 7,09 miliar SGD dipimpin oleh biaya tenaga kerja yang lebih tinggi. Rasio biaya terhadap pendapatan membaik dari 46% menjadi 43%. Laba sebelum tunjangan naik 22% ke level tertinggi baru sebesar SGD 9,14 miliar.
Biaya kuartal keempat berjumlah SGD 1,96 miliar yang di dalamnya meliputi penyusutan aset tetap yang dipercepat yang tidak berulang, penghargaan khusus selama satu kali untuk semua staf, dan beberapa pengeluaran untuk integrasi bisnis perbankan konsumen Citigroup Taiwan. Di luar dari ketiga item tersebut, pengeluaran meningkat 3% dari kuartal sebelumnya dan 13% dari tahun lalu, dan rasio biaya terhadap pendapatan menjadi 41%. Laba sebelum tunjangan mencapai SGD 2,63 miliar, 1% di bawah kuartal sebelumnya dan 66% lebih tinggi dari tahun lalu.
Neraca Keuangan
Terdapat pengembalian tunjangan umum sebesar SGD 116 juta pada kuartal keempat karena transfer ke non performing assets (NPA) serta peningkatan dan pembayaran kembali. Hal ini menghasilkan pengembalian tunjangan umum sebesar SGD 98 juta selama setahun penuh. Total cadangan penyisihan sebesar SGD 6,24 miliar, menghasilkan cakupan penyisihan sebesar 122% dan 215% setelah mempertimbangkan agunan.
Kualitas aset tetap tangguh di kuartal keempat. Aset bermasalah turun 8% dari kuartal sebelumnya menjadi SGD 5,13 miliar. Pembentukan NPA baru lebih dari diimbangi oleh pembayaran dan penghapusan serta efek mata uang. Rasio NPL membaik dari 1,2% menjadi 1,1%. Tunjangan khusus sebesar SGD 74 juta atau enam basis poin pinjaman. Tunjangan khusus setahun penuh turun sepertiga menjadi SGD 335 juta atau delapan basis poin pinjaman.
Likuiditas sehat di mana deposito mengalami kenaikan 2% dari kuartal sebelumnya dan 7% dari tahun lalu dalam mata uang konstan menjadi SGD 527 miliar karena pertumbuhan deposito lebih dari mengimbangi arus keluar rekening giro dan tabungan. Rasio cakupan likuiditas sebesar 146% dan rasio pendanaan stabil bersih sebesar 117% keduanya berada di atas persyaratan peraturan sebesar 100%.
Modal tetap kuat. Rasio common equity tier-1 naik 0,8 poin presentasi dari kuartal sebelumnya menjadi 14,6% dari pertumbuhan laba, penurunan aset tertimbang menurut risiko dan efek mata uang. Rasio leverage 6,4% lebih dari dua kali lipat peraturan minimum 3%.
CEO DBS Piyush Gupta mengatakan, “Rekor pengembalian ekuitas sebesar 17% untuk kuartal keempat dan 15% untuk setahun penuh mencerminkan keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi serta keuntungan struktural yang signifikan dari inisiatif transformasi kami selama satu dekade. Pertumbuhan pendapatan total buku Komersial sebesar 21% untuk setahun penuh dan 43% untuk kuartal keempat membuktikan kekuatan waralaba kami.”
“Secara bisnis, DBS Group memiliki pipeline yang sehat dan kami beruntung dapat memiliki kualitas aset yang kuat. Kami berharap agar kepercayaan untuk kembali ke pasar di tahun mendatang akan bertumbuh seiring dengan peningkatan suku bunga dan Tiongkok yang kembali dibuka. Peningkatan signifikan dalam dividen biasa dan dividen khusus menjadi total 92 sen per saham mencerminkan profil pendapatan DBS Group yang resilien dan kekuatan posisi modal kami. Ini membuat total pembayaran untuk tahun keuangan penuh menjadi SGD 2,00 per saham.”