Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pelita Harapan (UPH) kembali mengadakan UPH Film Festival (UFF) yang ke-5 dengan mengusung tema “Heritage” dimana puncak acara berlangsung pada 24 November 2021. UFF ‘Heritage’ merupakan bentuk kepedulian DKV UPH agar generasi muda Indonesia memiliki rasa kepemilikan dan terus melestarikan kekayaan Indonesia, salah satunya lewat karya film dan animasi. Untuk semakin memotivasi, DKV UPH juga telah menyiapkan beasiswa bagi pemenang di kategori sekolah siswa menengah, sebagai apresiasi sekaligus dukungan bagi para siswa untuk berani berkarya dan mengejar impian.
“Heritage secara harfiah memiliki makna ‘inherit’ atau kepemilikan. Makna kepemilikan ini tidak hanya berbicara mengenai aspek kebudayaan saja, melainkan ada sifat ketergantungan akan kepedulian dan penghargaan terhadap konten yang ada di dalamnya. Dengan mengusung tema ini, kami berharap agar generasi muda dapat merepresentasikan identitas tanah air kita, salah satunya melalui karya dari dunia perfilman dan animasi yang dapat membawa konten segar, unik, serta berbeda,” jelas Naldo Yanuar, S.Sn., MT., dosen DKV UPH sekaligus Ketua Acara UFF 2021.
Naldo juga menjelaskan bahwa UFF 2021 dikemas dalam konsep festival, kompetisi, dan film screening yang menayangkan film pendek serta animasi karya pelajar dari seluruh Indonesia untuk dikompetisikan. Untuk kompetisi sendiri telah terkumpul 136 submissions yang terbagi menjadi kategori film dan animasi; Film Fiksi dan Film Dokumenter kategori Mahasiswa, serta Film Fiksi dan Cerita Pendek kategori siswa sekolah menengah. Selain kompetisi, UFF juga menghadirkan talk show
bersama sineas dan animator ternama yaitu Lucky Kuswandi dan Yohan Power yang juga menjadi juri dalam kompetisi UFF 2021.
Lucky Kuswandi sendiri adalah sutradara yang banyak mengangkat tema film mengenai diaspora, culture, dan gender. Film terakhirnya Ali & Ratu-ratu Queens mendapatkan 16 nominasi di Festival Film Indonesia termasuk Nominasi Sutradara Terbaik dan Film Panjang Terbaik. Selanjutnya, Yohan Power dikenal sebagai representasi konten ilustrasi asia dan animasi di industri game maupun film sekelas Bandai Namco yang kini juga terlibat sebagai Art Director dalam pengembangan konten nasional maupun internasional. Baik Lucky maupun Yohan, keduanya mengapresiasi upaya DKV UPH yang terus menghadirkan UFF setiap tahunnya.
Menurut Lucky kuswandi, ajang seperti UFF ini mampu menjadi ekosistem. “Ekosistem dimana karya, talenta, serta ide saling bertemu dan berdiskusi. Ajang ini menjadi penting terlebih karena diadakan di institusi pendidikan, tempat pemupukan dan regenerasi para profesional bagi masa depan industri yang lebih baik,” jelas Lucky.
Sejalan dengan Lucky, Yohan juga menyatakan, “Ajang UFF menjadi langkah tepat dari DKV UPH untuk mengenalkan bidang kreatif ini bagi para pelajar sedini mungkin. Apalagi mengingat industri dan tren konsumsi konten video saat ini yang sedang mengalami kemajuan, institusi pendidikan memang sudah seharusnya mendorong lulusannya untuk bisa beradaptasi dengan situasi ini.”
DKV UPH berharap ajang UFF mampu menjadi cara untuk memotivasi generasi muda untuk terus memaksimalkan potensi dan berani berkarya. Bagi kamu siswa/i kelas 12 yang memiliki cita-cita di bidang film atau animasi, DKV UPH adalah pilihan tepat yang mampu mempersiapkan kamu menjadi sineas atau animator handal.