Status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang hingga saat ini berada pada level IV (Awas) membuat masyarakat yang berada di radius terdampak harus berada di pengungsian lebih lama. Tentu hal tersebut akan membuat para pengungsi bosan dan jenuh akan kondisi Gunung Agung yang belum diketahui kapan selesai terjadi erupsi. Untuk itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menghimbau para pengungsi untuk lebih aktif dan melakukan kegiatan yang bermanfaat agar kejenuhan selama di pengungsian bisa terhilangkang.
“Para pengungsi pasti jenuh, coba lebih aktif lagi dan lakukan kegiatan positif yang bisa bermaanfaat selama di pengungsian. Contohnya membuat kerajinan, membuat anyaman. Nanti akan kita koordinasikan dengan bidang industri kerajinan dan pariwisata,” ujar Pastika kepada awak media saat berkunjung ke Pos Pantau Gunung Agung, Rendang, Karangasem Senin (4/12).
Ditambahkan Pastika, kejadian ini belum diketahui hingga sampai kapan akan berakhir. Tentu hal ini akan mengganggu mata pencaharian masyarakat, sehingga akan menjadi masalah untuk jangka panjangnya.
“Kita semua tidak tau kapan semua ini akan berakhir, yang pasti kita harus tetap waspada dan menjaga diri serta keluarga lainnya. Belum pastinya kapan Gunung Agung akan selesai erupsi atau meletus, membuat kita harus menjadi lebih lama di pengungsian, tentu kita semua harus memikirkan juga jangka panjangnya nanti seperti apa. Karena ini terkait dengan pasokan logistik, mata pencarian dan yang lainnya,” tegasnya.
Usai meninjau Pos Pantau Gunung Agung di Desa Rendang, Gubernur Pastika yang dalam kesempatan tersebut didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra selanjutnya memantau stock logistic di Posko Induk Tanah Ampo, Karangasem. Terkait masih adanya keluhan pengungsi yang tidak mendapatkan logistic, Gubernur Pastika mengatakan jika stock logistic di Pos Induk Tanah Ampo masih mencukupi dan akan terus berdatangan. Pastika menjelaskan jika selama ini logistik telah di distribusikan ke masing-masing kantor kecamatan untuk selanjutnya di salurkan ke pos pengungsian.
“Selama ini semua telah berjalan baik, dari Pos Induk Tanah Ampo di kirim menuju kantor Kecamatan selanjutnya di salurkan ke pos pengungsian. Mungkin yang tidak mendapatkan logistik, mereka pengungsi mandiri sehingga tidak terdata. Untuk itu, bagi pengungsi mandiri, tolong dilaporkan agar jangan sampai ada omongan kalau pemerintah lamban dan tidak peduli kepada masyarakatnya,” imbuh Pastika.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap sabar dan tenang menyikapi bencana Gunung Agung ini. Semua pihak telah berupaya maksimal dalam melakukan penanganan, untuk itu masyarakat diharapkan bisa mengerti karena ini merupakan bencana Alam yang tidak bisa diprediksi seperti apa akhirnya.