Sinergi Kegiatan Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai Program Keluarga Harapan dan Launching Bantuan Keserasian Sosial / Kearifan Lokal di Kabupaten Luwu Utara
Luwu Utara (26/11) – Bertempat di lapangan Balebo Desa Baloli Kabupaten Luwu Utara, diselenggarakan Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai yang dihadiri oleh Bupati Luwu Utara, Dirjen Linjamsos, Plt. Direktur PSKBS, Kabid Linjamsos Dinsos Prov Sulsel dan Pimpinan BRI, 403 KPM PKH, 100 pelopor perdamaian, TKSK dan Pendamping PKH. Kegiatan penyaluran PKH tahap IV oleh BRI ini disinergikan dengan Launching Bantuan Keserasian Sosial / Kearifan Lokal serta penandatanganan prasasti tugu Keserasian Sosial di 3 desa.
Dalam sambutannya, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani, menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Kementerian Sosial atas perhatian terhadap masyarakat Luwu Utara dengan diberikannya mulai dari program pengentasan kemiskinan seperti PKH hingga program penanganan konflik sosial seperti Keserasian Sosial dan Penguatan Kearifan Lokal, dengan adanya program-program pemerintah ini merupakan representasi kehadiran negara di tengah masyarakat.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, dalam arahannya menyampaikan bantuan sosial yang telah diserahkan kepada Luwu Utara tahun 2017 sebesar Rp.46.166.928.000,- terdiri dari Bantuan Non Tunai PKH, Kube PKH, bantuan E-Warong dan Kube Jasa PKH, Keserasian sosial bagi 3 Forum, Keserasian Sosial bagi 2 kelompok, Harmonisasi Sosial bagi 1 Forum, Rastra bagi 20.640 keluarga, tali asih Tagana bagi 75 orang dan bansos Disabilitas bagi 10 Jiwa.
Masyarakat Luwu Utara yang plural memiliki potensi benih-benih konflik, oleh karena nya pelestarian kearifan lokal menjadi penting sebagai upaya membangun harmonisasi sosial, Dirjen Linjamsos menyampaikan kebanggaannya atas perhatian Bupati Luwu Utara terhadap pencegahan konflik di wilayahnya dengan dibentuk dan dikukuhkannya 100 orang pelopor perdamaian. Pelopor perdamaian inilah sebagai garda terdepan dalam membangun sistem deteksi dini potensi konflik dan pembawa pesan damai di masyarakat.
Membangkitkan kembali nilai nilai budaya lokal merupakan media dalam perekat masyarakat, masyarakat Luwu Utara mengenal Tudang Sipulung yang berarti duduk bersama sebagai kearifan lokal setempat. Ini merupakan warisan tradisi masyarakat Luwu Utara dalam membahas , bertukar pendapat dan menentukan secara mufakat berbagai masalah yang dihadapi, termasuk dalam lingkup terkecil dalam keluarga, tradisi ini selalu dilaksanakan sebelum diambil suatu keputusan bersama.
Terkait transformasi bantuan PKH dari tunai menjadi non tunai, Dirjen Linjamsos berpesan kepada pendamping PKH agar selalu mengedukasi dan mensosialisasikan cara transaksi menggunakan atm kepada KPM PKH dampingannya sehingga penyaluran bantuan dapat berjalan lancar.
Untuk memastikan anak-anak PKH dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi / universitas, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung melalui bidik misi akan memberikan beasiswa bagi 20 anak KPM berprestasi pada tahun 2018 dan kedepan jika ada anak yang pernah menerima PKH kemudian lulus dari STKS Bandung ingin menjadi pendamping PKH, maka akan diberikan prioritas utama untuk diloloskan menjadi pendamping.
Selanjutnya diserahkan secara simbolis penyaluran PKH tahap IV (November tuntas) kepada 10 orang KPM PKH Kecamatan Masamba dan pemberian beasiswa prestasi oleh Bank BRI senilai Rp.250.000,- kepada 10 anak berprestasi penerima PKH dengan prestasi antara lain bidang olah raga, pendidikan dan kesenian. Di penghujung acara, Dirjen Linjamsos bersama Bupati Luwu Utara menandatangani prasasti bantuan Keserasian Sosial bagi 3 desa di Kabupaten Luwu Utara yang menandai berakhirnya acara.