Ghaziabad, 7 Januari 2019: Tampil enerjik dan menarik, para mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di India (PPI-India) sukses meriahkan kompetisi budaya 19th Global Female Folkdance Competition and Carnival 2019 di Ghaziabad, Negara Bagian Uttar Pradesh dari tanggal 3- 7 Januari 2019.
Festival tari yang dikhususkan untuk perempuan ini menampilkan berbagai tarian tradisional dari sembilan negara partisipan, yaitu Bangladesh, Bulgaria, Ceko, Estonia, India, Indonesia, Mesir, Nepal, dan Thailand. Tim Indonesia yang menampilkan tari Ratoh Jaroe (Aceh) dan Gemu Famire (Nusa Tenggara Timur) dengan gerakan yang kompak, enerjik dipadu dengan kostum nan menarik membuat kagum para penonton, seakan para pengunjung pun terhipnotis dan ikut memperagakan gerakan tari saman dan ikut bergoyang kala Gemu Famire didendangkan.
19th Global Female Folkdance Competition and Carnival 2019 diselenggarakan oleh Charu Castle Foundation bekerja sama dengan Ministry of Culture, Government of India, UNESCO New Delhi Office, CIOFF INDIA yang merupakan partner terakreditasi oleh UNESCO, Sanget Natak Akademi, dan DLF Public School, Ghaziabad, dengan mengangkat tema “Unity in Diversity”.
Selain mempromosikan dan melestarikan warisan budaya, melalui kegiatan ini disampaikan tiga pesan pokok, antara lain women empowerment, melawan diskriminasi terhadap kaum perempuan, dan prioritas pendidikan bagi anak perempuan.
Menurut Mr. Kapur V. Bhan, Chief Organizer “dibandingkan dengan event sebelumnya, event budaya kali ini menjadi yang terbesar, bukan saja karena bertambahnya partisipan dari mancanegara, namun juga tahun 2019 merupakan kompetisi yang pertama dan adanya carnival“.
Pada kegiatan carnival semua partisipan melakukan rally berjalan kaki bersama menuju titik-titik keramaian kota dengan memamerkan berbagai kostum budaya yang unik dan menjadi kebanggaan bagi para pesertanya. Melalui rally ini juga disampaikan pesan kepada publik mengenai semangat “Save Girl Child”. Indonesia yang diwakili oleh 12 srikandi dari Aligarh Muslim Indonesia (AMU) mengenakan berbagai kostum tradisional nusantara dari Sabang sampai Merauke.
“Terima kasih atas dukungan KBRI New Delhi, kami senang punya kesempatan untuk menampilkan kekayaan budaya Indonesia di event ini, meski waktu persiapan terbatas serta padatnya jadwal ujian. Bersyukur kami bisa tampil maksimal dan mendapat juara dua, semoga tahun depan bisa juara satu” ujar Cut Dinda Gestri Febrina, mahasiswi asal Aceh yang juga manajer tim penari mahasiswa Indonesia.
Partisipasi di event ini menjadi gong pembuka kegiatan budaya yang diikuti oleh PPI India di awal tahun 2019. Berikutnya ada beberapa event budaya lainnya di beberapa negara bagian India yang rencananya juga akan diikuti oleh mahasiswa Indonesia di India. Keikutsertaan tersebut merupakan salah satu upaya dan bentuk partisipasi aktif mahasiswa Indonesia untuk turut mempopulerkan khazanah kekayaan budaya nusantara kepada publik India.