UPH – KOREM 052 Tingkatkan Kerjasama Pengabdian Kepada Masyarakat

Keberadaan Komando Resort Militer atau Korem di wilayah Lippo Village Karawaci, Tangerang
memberikan kesan tersendiri bagi Universitas Pelita Harapan (UPH). Adanya relasi yang baik antara
UPH dengan Korem terus diarahkan untuk menghasilkan kolaborasi bermanfaat bagi masyarakat dan
bangsa. Untuk mengupayakan hal tersebut, Kamis, 26 April 2018 Universitas Pelita Harapan (UPH)
menerima kunjungan pertama pejabat baru Korem 052/Wijayakrama (Wkr) dibawah pimpinan Kolonel
Kav. Agustinus Purboyo, S.Ip., untuk membicarakan peluang kemitraan yang dapat direalisasikan
bersama.
Kunjungan yang berlangsung di kantor Rektorat UPH Lippo Village ini, disambut langsung oleh Rektor
UPH – Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng. Sc., bersama Direktur Student Life – Andry M. Panjaitan,
S.T., M.T., dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) – Prof. Aleksius Jemadu. Untuk Korem
sendiri hadir Danrem 052/WKR – Koloner Kav. Agustinus Purboya, S.Ip., Kasiter Korem 052/Wkr – Letkol
Inf. Leo Octavianus, dan Kasilog Korem 052/Wkr – Letkol Inf. Wira Satria.
Dalam pertemuan ini Kolonel Kav. Agustinus ingin berbagi program kerja dari Kodam dan Korem yang
dapat dilakukan bersama UPH dengan menyasar pada prinsip Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan
dan pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat).
“Ada dua area yang menjadi perhatian Kodam yang dapat digarap bersama. Pertama, berangkat dari
kebutuhan anak bangsa Indonesia yang masih butuh pelatihan second language khusunya Bahasa
Inggris, sebagai penunjang nilai kompetitif. Kami merasa masih banyak lapisan masyarakat yang anak-
anaknya tidak bisa mendapat pendidikan baik untuk bahasa inggris karena beberapa keterbatasan. Jadi
akan sangat baik jika UPH bisa berkontribusi memberikan pelatihan atau tempat bagi warga, anak
tantara, atau siswa di sekitar kita yang ingin belajar bahasa Inggris, mendapat pelatihan dari mahasiswa
UPH. Kedua, terkait program Tentara Manunggal Masuk Desa, dimana ada kegiatan fisik dan non fisik.
Untuk fisik yaitu pengecoran jalan Cisoka dimana kita ingin menggandeng mungkin dari Teknik Sipil UPH
untuk memastikan efisiensi dan teknik pengerjaannya. Dan untuk non fisik terkait pembentukan
karakter, bagaimana masyarakat bisa say no to drugs. Untuk kegiatan ini kami ingin mengajak
mahasiswa UPH untuk memberi penyuluhan atau semangat langsung kepada para pelajar di sekolah-
sekolah,” papar Kolonel Kav. Agustinus.
Kolonel Kav. Agustinus memandang bahwa dengan kerjasama ini dapat memaksimalkan program2
Korem khususnya dalam penyampaian informasi. Mengingat informasi seperti penyuluhan say no to
drugs akan lebih efektif jika disampaikan mahasiswa karena gap umur dengan siswa sekolah yang tidak
terlalu jauh, jadi lebih mengena dan menignspirasi.
Meresponi ini, Rektor UPH menyambut antusias. Menurut Rektor, akan efektif jika mahasiswa UPH dari
Pendidikan Keguruan yang memberikan pelatihan bahasa Inggris, terlebih karena mereka sudah dibekali
teknik mengajar yang baik. Rektor juga menyatakan selama ini sudah banyak kegiatan penyuluhan,
pelatihan serupa yang telah dilakukan mahasiswa, dan dengan ada program seperti ini kegiatan
mahasiswa tersebut bisa lebih terkordinir dan tepat sasaran.
Menambahi respon Rektor Andry M. Panjaitan juga menambahkan, sebagai bukti respon positif UPH
untuk kegiatan pelatihan bahasa Inggris akan dilangsungkan pelatihan perdana usai pertemuan ini.
Kegiatan pelatihan Bahasa Inggris dilakukan pada Kamis, 26 April 2018, pukul 15.45 sampai selesai,

Baca juga  Pelatihan Hukum Kontrak Konstruksi Wujudkan Tertib Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

melibatkan mahasiswa ITC (International Teachers College) kepada 30 siswa di ruang serba guna MYC
Kampus UPH Lippo Village.
Tidak hanya dari sisi Korem, dari Prof. Aleksius Jemadu, Dekan Fisip UPH juga menawarkan kerja sama
antara Program Studi Hubungan Internasional (HI) UPH dengan Korem dalam bentuk pelatihan dan
penyuluhan dengan topik Resolusi Konflik, HAM, dan sebagainya.
“Kita dari HI sudah memiliki modul diskusi dengan topik resolusi konflik (metode penanganan konflik),
HAM, atau topik kenegaraan dan keamanan nasional maupun global lainnya bagi siswa SMA, publik,
atau juga anggota di Korem. Bentuknya kita siapkan materi dan Korem bisa menjadi fasilitator untuk
mengumpulkan partisipan. Tujuan dari kegiatan seperti ini agar seluruh lapisan masyarakat memiliki
kesadaran untuk merawat bangsa,” jelas Prof. Aleksius.
Tentunya rencana tersebut disambut antusias oleh Danrem, dan kedepannya akan dibicarakan lebih
lanjut teknis pelaksanaan untuk kolaborasi tersebut serta menuangkan bentuk kemitraan ini secara
formal melalui MoU (Memory of Understanding) yang akan disusun dan ditandatangani menyusul.