Presiden Amanatkan Pengembangan Destinasi Pariwisata Baru

Jakarta, 22 Desember 2017 – Presiden memberikan perhatian khusus bagi pengembangan pariwisata. Dalam rapat yang baru saja diselenggarakan di Bali, beliau  membahas soal perkembangan destinasi wisata. Presiden menekankan bahwa tata ruang dari tiap destinasi wisata baru tersebut harus sudah mulai disiapkan secara cermat.
“Saya hanya ingin memberikan beberapa hal yang ada di lapangan, terutama yang menyangkut dari Bappenas, PU, Bekraf, yang berkaitan dengan tata ruang yang ada di 10 destinasi baru yang sudah kita tetapkan,” ucapnya.
Ia kemudian memberikan contoh mengenai apa yang dilihatnya saat berada di Raja Ampat, Papua Barat, untuk menghadiri peringatan Hari Ibu. Menurutnya, sebagai sebuah destinasi baru, pengembangan Raja Ampat sudah semestinya digarap dengan serius.
“Misalnya, runway dan terminal di sana belum siap. Yang kedua masalah tata kota yang ada di kota Raja Ampat. Saya kira ini tugasnya Bappenas untuk mendesain baik yang berkaitan dengan tata kota dan pemukiman. Kalau tidak segera kita tetapkan di mana kota dan tempat wisatanya, semua akan berjalan sendiri-sendiri,” tuturnya.
Penyiapan tata kota dan pemukiman sejak dini di destinasi wisata baru akan menjadi kunci bagi pengembangan pariwisata Indonesia yang jauh lebih baik. Tak hanya tata kota dan tempat wisatanya yang akan menjadi tertata, tapi juga hutan konservasi dan sumber daya alam yang ada di sejumlah destinasi wisata baru tersebut juga akan terlindungi. Hal ini juga berlaku di destinasi wisata lainnya di Indonesia.
“Saya kira kalau hal-hal ini dimulai sejak awal, pariwisata kita akan lebih terarah dan jelas,” ucapnya mengakhiri.
Selama ini, pariwisata semakin menunjukan peningkatan. Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dibarengi dengan pembenahan fasilitas wisatawan oleh pemerintah daerah didukung pemerintah pusat. Hasil menggembirakan ini didapat melalui kerjasama seluruh pihak terkait.