SCG Duta Sehat Inisiasi 10 Hak Siswa untuk Akses Toilet Sehat

Jakarta 2 Maret 2018 – Toilet merupakan bagian terpenting dari sistem pendukung untuk sekolah dan asrama, karena berdampak langsung terhadap proses belajar-mengajar dan juga prestasi para siswa/i. Toilet yang tidak memenuhi standar kebersihan bisa menjadi sarang kuman, virus, dan penyakit yang dapat menyebarkan infeksi dan penyakit, seperti kudis, diare, hingga penyakit yang lebih serius seperti hepatitis.

Sayangnya kesehatan toilet belum menjadi prioritas banyak sekolah di Indonesia. Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun 2016 mengungkap bahwa lebih dari 35% sekolah masih belum memiliki sumber air bersih yang memadai, 31% tidak memiliki toilet dengan kondisi layak, dan yang lebih buruk lagi 12% sekolah tidak memiliki toilet.

Menyadari akan hal ini, SCG Indonesia dan PT Semen Jawa (anak perusahaan SCG di Indonesia) menginisiasi program SCG Duta Sehat. Dan hari ini SCG Duta Sehat mempublikasikan ‘10 Hak Siswa Untuk Akses ke Toilet Sehat di Sekolah dan Asrama’ berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan. Pedoman ini berupaya untuk meningkatkan kesadaran pada pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan pelajar dan lingkungannya untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik melalui toilet yang bersih dan sehat.

“Edukasi pada PHBS merupakan bagian dari komitmen kami untuk memperbaiki kualitas hidup orang Indonesia. Kami berharap bahwa masyarakat dapat terpengaruh dengan semangat kami untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Program ini akan menjadi langkah awal untuk menolong pelajar, sekolah dan seluruh pihak terkait untuk mencapai hal tersebut,” ujar Somchai Dumrongsil, President Director, PT Semen Jawa.

Somchai menambahkan, “10 Hak Siswa Untuk Akses ke Toilet Sehat di Sekolah dan Asrama merupakan usaha kami untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya akses ke toilet yang sehat di kalangan pelajar dan mendorong kerja sama di dalam komunitas tersebut untuk mewujudkan toilet yang sehat. Secara lebih luas, kami ingin ambil bagian sebagai pendukung program pemerintah dalam hal Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang dilaksanakan di seluruh kota/provinsi hingga 2019. Pedoman diharapkan mampu mempromosikan kebiasaan hidup sehat secara lebih luas ke berbagai komunitas masyarakat di Indonesia.”

Baca juga  Mengungkap Potensi UMKM Surabaya di Gebyar Lokal 2024

Berikut adalah pedoman dari 10 Hak Siswa Untuk Akses ke Toilet Sehat di Sekolah dan Asrama:

1. Ketersediaan Air Bersih

Syarat pertama dari toilet bersih adalah tersedianya air bersih, dari segi kualitas maupun kuantitas untuk mencegah penyakit seperti Kudis, Diare, hingga Hepatitis. Air bersih dengan karakteristik seperti tidak berbau, tidak berwarna dan tidak memiliki rasa.

2. Cahaya yang memadai

Tempat yang kurang cahaya menyuburkan perkembangan jamur, kuman, hingga virus, dan menjadi habitat sempurna bagi nyamuk untuk berkembang biak dan mengakibatkan penyakit demam berdarah.

3. Akses Ventilasi Udara

Kurangnya ventilasi dan saluran udara yang memadai untuk pertukaran udara dapat menyebabkan penyakit Tuberculosis (TB) hingga infeksi saluran pernafasan.

4. Lubang Toilet harus berada minimal 10 meter dari sumber air

Sistem sanitasi yang baik harus berada jauh dari sumber air, mengurangi risiko kontaminasi. Sumber air dan tangki pembuangan air minimum berjarak 10m.

5. Dinding dan atap harus dalam kondisi bersih

Debu dan kotoran yang menempel di dinding dan atap berpotensi bisa mengakibatkan penyakit pernapasan seperti asma dan iritasi kulit.

6. Bersihkan lubang toilet dari sisa-sisa kotoran yang menempel dan pastikan kloset selalu dalam posisi tertutup.

Baca juga  Menteri Perhubungan akan Membuka Airport Solutions Indonesia

Sisa kotoran yang menempel kloset dapat menjadi sumber bakteri yang dapat menyebar dengan cepat, jangan biarkan kloset dalam keadaan kotor dan usahakan agar kloset selalu tertutup untuk mencegah bakteri dari sisa kotoran tercampur dengan udara dan cipratan air.

7. Kondisi dinding bak mandi yang bersih

Jangan biarkan air yang disimpan di dalam bak mandi terkontaminasi oleh kuman dan virus yang bersarang di dinding bak mandi.

8. Toilet kering dan tidak ada air yang tergenang di lantai

Memastikan toilet tetap kering merupakan salah satu cara terbaik untuk menekan perkembangan jamur, bakteri, kuman, dan virus.

9. Aliran pembuangan air yang lancar

Pembuangan air yang tidak lancar atau tersumbat dapat merembes ke sumber air bersih yang terdapat di sekolah.

10. Kebersihan yang dijaga berkala secara bersama-sama

Selain infrastruktur, usaha bersama dari sekolah atau asrama dan para muridnya menjadi kunci untuk menjaga kesehatan toilet.

Renovasi Toilet Sekolah dan Asrama Bagian Program SCG Duta Sehat

Publikasi pedoman 10 Hak Siswa Untuk Akses ke Toilet Sehat di Sekolah dan Asrama merupakan lanjutan program SCG Duta Sehat yang sebelumnya sudah dilakukan SCG di Sukabumi melalui renovasi toilet sekolah. Hal ini sebagai komitmen SCG untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi komunitas dan lingkungan sekitar, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan di seluruh area operasi termasuk juga PT Semen Jawa yang beroperasi di Sukabumi.

Dalam pelaksanaannya, seluruh material berkualitas tinggi sebagai bahan bangunan untuk renovasi tersebut merupakan kontribusi langsung oleh SCG dan anak perusahaannya. Salah satunya adalah KIA yang menyumbang keramik untuk lantai dan dinding. Di Sukabumi khususnya, PT Semen Jawa berkolaborasi dengan Badan Kesehatan Daerah Sukabumi, sekolah-sekolah dan komunitas lokal untuk menegakkan kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Baca juga  Batik Air Mendukung Kelancaran Layanan dan Distribusi Kargo untuk Kebutuhan Obat-Obatan

Tentang SCG

SCG, merupakan salah satu konglomerat terkemuka di kawasan ASEAN, terdiri dari tiga bisnis utama, yakni: Cement – Building Materials, Chemicals, dan Packaging. Melalui lebih dari 200 perusahaan dan sekitar 57.000 karyawan, SCG menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan inovatif yang menjawab kebutuhan konsumen saat ini dan masa depan.

SCG memulai operasi bisnis di Indonesia sejak 1995 dengan bisnis perdagangan dan secara bertahap mengembangkan investasinya dalam bisnis yang berbeda pada industri cement-building materials, chemicals, dan packaging.

Saat ini, dengan total 25 perusahaan di seluruh Indonesia dengan sekitar 7.500 karyawan, SCG menawarkan variasi produk dan layanan premium. Produk yang ditawarkan adalah produk struktural di bawah merek ‘SCG’ termasuk SCG Cement, beton siap pakai Jayamix by SCG, bata ringan SCG Smartblock, SCG pipe dan precast, dinding keramik, lantai, dan keramik atap di bawah merek ‘KIA’, PVC resin, corrugated containers, dan offset printing. SCG juga menawarkan produk semen fiber dan produk kimia upstream-downstream dari bisnis joint-venture dengan mitra industri Indonesia terkemuka. Selain itu, SCG juga memiliki bisnis distribusi bahan bangunan dan layanan terminal jetty untuk mendukung penjualan dan logistic untuk bisnis di seluruh Indonesia.