Redditch, Saksi Bisu Gerakan Perjuangan pada Industri Sepeda Motor

Jakarta, 24 Januari 2018 – Diluncurkan pada April 2017 dalam gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS), motor Royal Enfield Classic seri varian Reddicth berhasil membangkitkan antusiasme penggemar sepeda motor di Indonesia. Classic Redditch lahir melalui sejarah klasik nan unik sebagai mana darah dari merek Royal Enfield itu sendiri. Datang dengan tiga seri warna, Redditch Red, Redditch Green, dan Redditch Blue, motor ini bahkan sudah diberi penghargaan sebagai Best Buy Motorcycle. Warna-warna ini terinspirasi dari skema cat pada sepeda motor Royal Enfield era 50-an yang diproduksi di kota Reddicth, Inggris – tempat kelahiran sepeda motor ini.

Kota Redditch menjadi terkenal di mata dunia selama masa Revolusi Industri karena keunggulan produksi jarum dan pancingnya. Kota ini merupakan lokasi pertama Royal Enfield ketika diluncurkan pada tahun 1901 yang telah dilengkapi dengan peralatan mesin. Menjadi saksi bisu dari puncak Perang Dunia kedua tahun 1942, kota Redditch melahirkan banyak bibit unggul ahil mesin yang terampil dalam membuat bagian presisi pada drills, mesin pemotong gear, welding rigs, dan mesin bubut di pabrik bawah tanah Royal Enfield. Pabrik ini didirikan pada lokasi tambang batu yang telah ditinggalkan di Westwood, dekat Bradford, Avon pedesaan Wiltshire.

Pabrik bawah tanah Royal Enfield ini tahan akan ledakan bom. Sehingga hal ini cukup aman dikarenakan tidak hanya memproduksi motor namun juga memproduksi anti-aircraft guns termasuk alat prediksi untuk pengendalian senjata anti-aircraft yang akurat. Di dalamnya, dilengkapi dengan berbagai peralatan yang pada saat itu cukup asing didengar. Seperti alarm anti-asap dan AC dengan kontrol kelembaban. Namun meski berada di bawah tanah, pabrik Royal Enfield ini juga secara khusus menyediakan ruangan dimana para pekerja tetap bisa memperoleh sinar matahari langsung. Menariknya, karena mayoritas pria di Inggris sudah terdaftar dalam angkatan bersenjata, mayoritas para pekerja di Westwood adalah wanita dan banyak diantaranya bahkan dilatih langsung oleh ahli dari Redditch.

Baca juga  UNAS Jalin Kerja Sama dengan Universitas Taras Shevchenko, Ukraina

Bagian dari Saksi Perang Dunia Ke-2

Pecahnya Perang Dunia mengakhiri rencana produksi sipil Redditch Royal Enfield. Pada masa perang ini, semua warga dan produsen di Inggris ikut bergabung. Termasuk Royal Enfield yang menghentikan produksi sepeda motor sipil dan mulai mengembangkan sepeda motor khusus yang disebut ‘Flying Flea’. Meski catnya berwarna hijau zaitun yang dianggap membosankan, para pasukan tersebut dengan bangga tetap mengenakan lencana tangki Royal Enfield. Motor tersebut segera diadopsi oleh angkatan bersenjata Inggris, khususnya pasukan terjun payung. Royal Enfield yang dikenal sebagai model WD / RE dirancang secara khusus sehingga dapat dijatuhkan ke wilayah musuh untuk membantu pasukan udara dalam membangun jalur komunikasi. Kemampuan dari rangka motor 125cc 2-stroke ini membuat Flying Flea mampu diturunkan tepat di belakang garis lawan sehingga memberikan keuntungan mobilitas dan komunikasi yang penting bagi pasukan terjun payung yang terkenal pada pertempuran Arnhem pada tahun 1944. Mesin hardy digunakan secara luas oleh pengendara mobil Royal Corps of Signals yang diberi kepercayaan untuk menyampaikan pesan penting di semua lokasi baik itu pada perang maupun rumah-rumah. Kehidupan pengendara ini selalu berada dalam bahaya ketika dekat dengan garis depan karena banyak penembak jitu dari musuh yang ingin mencegah sampainya pesan berharga yang mereka bawa dari pengirim dan mereka juga perlu melakukan perjalanan di tengah kegelapan.

Setelah masa perang, pabrik bawah tanah Royal Enfield terus mengelola suku cadang yang akhirnya melengkapi semua komponen pada sepeda motor. Di bawah kendali perusahaan yang baru dibentuk, Enfield Precision Engineering, fasilitas tersebut hanya memproduksi motor pencegat antara tahun 1967 dan penutupannya pada tahun 1970. Beberapa mantan karyawan Enfield kemudian mengambil alih bagian Westwood dan menggunakannya sebagai bengkel selama dua dekade. Area penyimpanan bahkan sampai saat ini masih digunakan oleh perusahaan keamanan swasta sebagai fasilitas pengarsipan dan loker. Beberapa mesin dan peralatan dari pabrik bersejarah ini masih bisa ditemukan di lokasi yang merupakan peninggalan dari pabrik awal Royal Enfield. Inilah yang kemudian menjadikan motor Royal Enfield Classic Redditch mendapatkan tempat yang spesial dalam sejarah sepeda motor di Inggris.

Baca juga  Avilla Bali Loving in Christmas Spirit with Sushrusa Deaf School

Menandai Warisan Legendaris dengan Monogram

Legenda motor terjun payung Flying Flea bermula dari prototipe sepeda motor ‘Royal Baby’ 125cc tahun 1939 yang pertama kali memamerkan ikonik monogram Royal Enfield. Ini terkait erat dengan karakter kota, di mana tanda Redditch kemudian diapit oleh desain sayap, dan dengan bangga diadopsi oleh Royal Enfield Classic pada tahun 2008. Dengan membawa warisan legendaris ini ke masa sekarang, tanda Redditch yang asli sekarang telah dihidupkan kembali secara tegas untuk digunakan pada seri baru yang diluncurkan yaitu seri Royal Enfield Classic Redditch.

Dengan dimulainya perdamaian, model Royal Enfield kembali ke jalur sipil, memberikan transportasi komuter yang terjangkau bagi masyarakat. RE monogram kini dimasukkan ke dalam desain sayap flamboyan yang menghiasi sisi masing-masing tangki bensin. Pada tahun 1950, sepeda motor ini dilengkapi telescopic fork dan setahun kemudian, dilengkapi gearbox yang dioperasikan dengan kaki. Mesin yang didesain ulang kemudian dihiasi dengan logo RE, sebagai karakter tema yang berlanjut sepanjang usia produksi model ini karena telah berkembang menjadi Ensign 150 dan Touch 2-stroke dari tahun 1950an sampai memasuki awal 1960an. Pada tahun 1950-an, pabrik Royal Enfield bereksperimen dengan banyak warna pada sepeda motor mereka, ada nuansa warna yang lembut namun ada pula warna yang mencolok dan berani. Pada akhir dekade ini, tercipta tiga nada warna yakni hijau, merah dan biru yang muncul pada model Crusader, Clipper, Bullet dan Meteor Minor. Nuansa kuat dan warna yang mencolok ini menekankan kontur yang elegan dan desain mesin yang modern.

Baca juga  Koperasi Binaan TBIG Beri Pelatihan UMKM di Tebing Tinggi

Pada tahun 2017, rangkaian seri terbaru Royal Enfield Classic Redditch membawa kembali era tersebut dengan menghadirkan ragam warna yang merupakan orisinalitas mereka. Lengkap dengan monogram yang identik pada motor terbaik di periode tersebut, koleksi terbaru ini mengingatkan tepat satu dekade yang merupakan saat yang penting bagi Royal Enfield. Sensasi Redditch dari bertahun-tahun yang lalu masih dapat dirasakan secara nyata pada tampilan dan nuansa Royal Enfield hingga hari ini.

Tentang Royal Enfield:

Brand motor tertua yang diproduksi secara berkelanjutan, Royal Enfield memproduksi motor pertamanya pada tahun 1901. Sebagai bagian dari Eicher Motors Limited, Royal Enfield telah menciptakan segmen motor berkapasitas mesin menengah di India dengan motor klasik modernnya yang unik dan khas. Dengan pabrik yang berpusat di Chennai, India, Royal Enfield mampu mengembangkan produksinya dengan cepat sejalan dengan lonjakan permintaan sepeda motor. Dengan pertumbuhan penjualan sepeda motor lebih dari 50% setiap tahun selama 6 tahun terakhir, Royal Enfield dengan cepat menjadi pemain yang sangat penting di pasar motor berkapasitas mesin menengah di dunia dan terus berinovasi dalam memproduksi motor-motor yang menggugah, menarik dan menyenangkan untuk dikendarai. Royal Enfield beroperasi melalui lebih dari 680+ dealer di India, dan mengekspor ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia termasuk Amerika Serikat, Inggris, beberapa negara Eropa dan Amerika Latin, serta Timur Tengah dan Asia Tenggara.