Instansi Industri Utama di Indonesia Tunjuk TUV Rheinland Lakukan Pengujian Mainan

JAKARTA2 Januari 2018 – pemimpin industri layanan teknis independen di dunia,  untuk pengujian, inspeksi, sertifikasi, konsultasi dan pelatihan, TUV Rheinland, telah ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian Indonesia untuk menguji dan memberikan sertifikasi produk mainan sesuai dengan  Standar Nasional Indonesia (SNI).

Terletak di Infinia Park, Jakarta Selatan, Toy Testing Laboratory milik TUV Rheinland Indonesia memiliki 35 jenis pengujian mainan, dari uji coba Komponen-komponen kecil (small parts) sampaifasilitas tanpa kemudi (free-wheeling) dan kinerja rem (brake performance) serta uji jatuh (drop testing). Pengujian dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi SNI, termasuk SNI 8124-1:2010 untuk pengujian mekanis, SNI ISO 8124-2-2010 untuk uji sifat mudah terbakar (flammability tests), dan SNI IEC 62115:2011 untuk keamanan mainan listrik (electrical toy safety).

“Mainan berperan penting dalam perkembangan anak dan merupakan bagian dari proses tumbuh kembang mereka. Meski demikian, keamanan harus menjadi perhatian utama sebab mainan yang tidak diuji coba bisa membahayakan anak-anak. Berbekal akreditasi yang baru diraih, laboratorium TUV Rheinland di Indonesia dapat meyakinkan produsen, pedagang, buyers dan orang tua bahwa mainan yang kami uji coba dan diberikan sertifikasi sesuai SNI, akan memperkaya kehidupan anak-anak, tanpa membahayakan mereka,” kata Holger KunzExecutive Vice President Products, TUV Rheinland.

Baca juga  AMD Umumkan Kartu Grafis Radeon RX 6000 Series Baru, Game Pertama yang Didukung FSR 2.0

Penunjukan oleh kementerian terwujud setelah TUV Rheinland memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada Desember 2016. Dengan akreditasi tersebut, perusahaan dapat mengadakan uji coba wajib bagi produk mainan agar sesuai dengan SNI. Hal ini merupakan bukti dari komitmen TUV Rheinland untuk menyediakan layanan akses pasar yang lengkap bagi klien di seluruh dunia.

“Penunjukan ini, beserta investasi kami untuk Toy Testing Laboratory dan melatih tenaga ahli, menunjukkan langkah TUV Rheinland yang sangat mendukung program SNI dan upaya pemerintah dalam melindungi konsumen – khususnya anak-anak – dari kegagalan produk dan kecelakaan,” kata I Nyoman Susila, Managing Director, TUV Rheinland Indonesia.

Akhirnya, sangat penting memastikan semua mainan yang dijual di pasaran memenuhi standar keamanan yang ketat agar anak-anak dapat bermain dengan aman.

Baca juga  Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Digital: AVSystem Linkyfi Hadirkan Solusi AI Integrated WiFi Marketing dengan Data Analytics dan Kolaborasi Bersinergi dengan Mitra

“Toys Testing Laboratory milik TUV Rheinland akan mendukung semua pemangku kepentingan dalam value chain dengan meningkatkan keamanan produk mainan, meminimalisasi peluang penarikan, pengembalian dan keluhan akan produk, serta membantu membangun reputasi merek yang baik,” Sambung Holger Kunz, Executive Vice President Products, TUV Rheinland.

Tentang TUV Rheinland

TUV Rheinland merupakan pemimpin global dalam jasa pengujian (inspection) independen, berdiri sejak 145 tahun lalu. Grup mempekerjakan 19.700 pegawai di seluruh dunia. Nilai pendapatan tahunan mencapai lebih dari EUR 1,9 miliar. Berbagai pakar independen yang bekerja di perusahaan mengutamakan kualitas dan keselamatan orang, teknologi dan lingkungan hidup hampir di seluruh bidang industri serta kehidupan. TUV Rheinland menguji peralatan teknis, berbagai produk dan jasa, serta mengawasi sejumlah proyek, berbagai proses dan keamanan informasi bagi banyak perusahaan. Para ahlinya melatih orang-orang dalam berbagai bidang pekerjaan dan industri. Untuk itu, perusahaan mengelola jaringan global yang terdiri atas laboratorium yang sah serta pusat uji coba dan pendidikan. Sejak 2006, TUV Rheinland telah menjadi anggota United Nations Global Compact untuk mempromosikan aspek keberlanjutan dan memerangi korupsi. www.tuv.com