STPPH Dukung Mahasiswa Terjun Langsung ke Dunia Industri Nyata

Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (STPPH) aktif mendukung mahasiswanya untuk dapat memiliki pengalaman terjun langsung ke dunia industri, salah satunya melalui program tugas akhir. Beberapa program inovatif yang dilakukan STPPH untuk tugas akhir mahasiswa diantaranya Karya Kompetensi dalam bentuk buku, sebagai bagian dari program Studi Kelayakan Bisnis (SKB) dan Karya Kompetensi Produk (KKP) dimana mahasiswa akhir harus mampu membuat resep baru yang dituangkan ke dalam buku tersebut. Karya tersebut tidak hanya dalam bentuk konsep tetapi juga harus diaplikasikan dalam dunia industri nyata.

Untuk menjalankan program tersebut, STPPH bekerja sama dengan beberapa mitra industri, salah satunya yang sedang digarap mahasiswa STPPH di awal tahun 2018 ini kerjasama dengan Primo Restaurant, MaxxBox Lippo Village, Tangerang.

Projek ini digarap dua kelompok yang pertama  beranggotakan  Bella, Darwin Djunaidi, dan Jason Christianto membuat buku resep “Mango Compendium: Book of Dessert” dan tim kedua  beranggotakan Louisa Susanto, Sevira Aprilia, dan Stefanny Gunawan membuat buku resep “Rahasia Tahu”. Salah satu anggota yaitu Bella menjelaskan bahwa dari sekian buku resep yang yang di-launch, buku resep kedua tim inilah yang diajukan kepada Primo Restaurant sebagai partner industri dari STPPH.

Baca juga  BNI Syariah Selenggarakan Puncak Milad ke-10 Tasyakur Hasanah Secara Virtual

“Dari 30 Resep Mango Dessert yang kami buat, kami tinjau dan pilih 3-4 resep untuk dikembangkan dan melalui proses uji coba. Untuk sampai masuk ke Primo Restaurant, pertama kami melakukan pertemuan dengan Chef in Charge di sana, dalam hal ini kami bertemu Chef Erwin sebagai Chef Pastry. Kemudian kami berkonsultasi dan mengirimkan resep untuk dicoba terlebih dahulu oleh Chef Erwin. Setelah resep kami dianggap cukup layak, chef langsung melakukan purchasing bahan-bahan yang diperlukan pada hari kami akan berjualan. kami juga membuat tent card yang diletakkan pada setiap meja yang didesain semenarik mungkin. Kami juga membuat banner berisi informasi mengenai produk kami. Tidak hanya itu sebagai upaya promosi kami juga memasarkan produk kami melalui Instagram, dan membuat program promo  ‘Buy 1 Slice of Mango Cheesecake Get Free Coffee/Cappuccino/Ice Lemon Tea’ agar lebih menarik” jelas Bella salah satu mahasiswa STPPH.

Baca juga  Sambernyawa Festival: Merayakan 100 Tahun Persis Solo

Bella menyatakan dalam proyek ini, ia dan tim ditargetkan untuk mampu mencapai penjualan minimal Rp 500.000 per harinya, dengan harga mango dessert yang hanya berkisar 12.000-25.000. Baginya hal ini cukup sulit dan menantang.

Secara gamblang Bella menyatakan bahwa mango dessert-nya tidak mengalami penjualan yang sangat baik, memang lebih dari cukup, tetapi tidak memuaskan  baginya dan tim. Namun lebih dari itu pengalaman nyata yang berharga ini lebih bermanfaat bagi dirinya.

“Kesempatan ini merupakan kesempatan yang baik bagi kami menambah pengalaman bukan hanya sebagai pekerja tapi sebagai entrepreneur atau bahkan head chef nantinya. Kami ditantang untuk memikirkan proses usaha nyata dari awal, bagaimana strategi yang matang untuk mampu mendapatkan untung penjualan. Apa saja media yang dapat kami gunakan untuk mempromosikan produk kami, dalam hal ini kami memilih Instagram karena trend social media yang maju dan real time. Kami juga mempelajari behavior customer yang berkunjung ke restoran, sehingga kami bisa menilai apa ketertarikan dari customer ketika mengunjungi suatu tempat,” papar Bella.

Baca juga  Aceh Menggelar Festival Ramadan: Sebuah Eksplorasi Budaya dan Religi

Chef Erwin sendiri sebagai Chef in Charge yang langsung memfasilitasi para mahasiswa STPPH dalam kerja praktek ini menyatakan bahwa mahasiswa STPPH memiliki attitude dan social skills yang bagus.

“Untuk program ini saya bersama chef lainnya berusaha membantu persiapan para mahasiswa mulai dari konsultasi mengenai resep, lalu penetapan harga, dan lainnya. Kali ini merupakan batch ke-2 mahasiswa STPPh terjun langsung di Primo. Menurut saya di tim ini sangat kuat dari segi attitude dan kemampuan sosial mereka dalam bekerja. Bagaimana mereka secara baik dan profesional berkomunikasi dan mampu melakukan dealing dengan para customer. Tidak hanya dengan customer tapi mereka juga mampu bekerja sama dengan para chef yang ada di sini. Sejauh ini saya merasa mereka sudah dapat terjun langsung di  dunia kerja,” ungkap Chef Erwin.