Geliat Emping Mlinjo Tonatan

Ponorogo – Emping merupakan masakan sejenis kerupuk dari bahan mlinjo. Sebetulnya cara membuat emping tidak begitu sulit. Bahan bakunya adalah mlinjo yang sudah tua, yakni kulitnya sudah berwarna merah, atau yang kuning semburat hijau. Dari belinjo yang tua kupaslah kulitnya. Kulit melinjo ini juga bisa dipakai untuk campuran masakan lodeh.

“Dibuat campuran sayur lodeh terung dikasih daun berambang juga nikmat,” Ujar Aning salah satu pengrajin kuliner emping di Tonatan.

Maka para pengrajin emping, kulit yang masih terlihat segar dijual sendiri.
Setelah mlinjo di kupas, belinjo tersebut dibiarkan selama sehari semalam, agar kadar airnya berkurang.”Kadang ya, lebih dari 2 hari dibiarkan kering. Tapi tidak dibawah sinar matahari langsung,” ujar Aning.

Baca juga  JARWANA REBORN 2023: Perpaduan 3 Budaya, Pariwisata, dan Kuliner

Barulah mlinjo yang masih dengan cangkang tersebut digoreng sangrai (goreng tanpa minyak) pada kreweng (sejenis wajan dari tanah). Baru setelah panas di kupas cangkangnya dengan alat pemukul pelan pelan. Dan masih dalam keadaan panas isi mlinjo ditumbuk dengan diatas batu lempeng dengan besi pemukul hingga memar.

“Menumbuknya harus keadaan hangat, dan kalau ingin bulat jumbo ya bisa 2-3 biji mlinjo,” jelas Aning.
Menurutnya, pasaran emping saat ini agak lesu. Tapi pada bulan menjelang lebaran, permintaan lumayan.

“Juga pada bulan musim pernikahan pemintaan naik. Tapi kadang saat permintaan naik, bahan baku mlinjo sama belum panen,” ujarnya.

Sementara ini mlinjo yang dijadikan emping tonatan ini mendatangkan dari Pulung, Balong dan daerah lain penghasil mlinjo.

Baca juga  Festival Prawirotamanakan Kembali Hadir dengan Beragam Acara Menarik!

“Mlinjo dari dataran tinggi, kadar airnya juga cukup tinggi. Kalau kadar air tinggi untuk mengolah juga butuh perhatian khusus. Sebab kadang pecah bila ditumbuk,”terang Aning.